Sawit Notif – Presiden Prabowo Subianto, memberikan arahan tegas untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga Minyakita di seluruh Indonesia. Dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Inflasi yang digelar hari ini, Prabowo menugaskan Bulog untuk mengambil alih distribusi Minyakita guna memastikan harga tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), yaitu Rp15.700 per liter.
Dilansir dari sawitindonesia.com Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menjelaskan, instruksi ini bertujuan agar Bulog, sebagai BUMN di sektor pangan, dapat lebih efektif mengontrol distribusi dan suplai Minyakita.
“Arahannya, beliau menyampaikan secara tegas, Minyakita dibantu oleh BUMN bidang Pangan, khususnya Bulog. Supaya bisa distribusikan dan kita bisa kontrol sesuai dengan harga yang ditetapkan Rp15.700 (per liter),” kata Arief saat ditemui di Gedung Graha Mandiri, Jakarta, Senin (9/12/2024).
Arief menekankan, distribusi Minyakita harus menjangkau seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil seperti Papua Tengah dan Papua Pegunungan, yang sering menghadapi tantangan distribusi.
“Pokoknya tadi perintahnya (Presiden Prabowo), Minyakita kita urusin sama-sama, supaya harga dikonsumenya Rp15.700 (per liter), suplai-suplai sampai, utamanya Indonesia di bagian timur. Tadi salah satu fokusnya adalah Papua Tengah ya, Papua Pegunungan dan lain-lain, karena disitu yang perlu intervensi dari kita semua,” ujarnya.
Arief menilai Bulog menjadi pihak yang paling tepat untuk menjalankan tugas pengamanan distribusi Minyakita, sebab Bulog memiliki 1.593 gudang di seluruh Indonesia.
“Hari ini yang punya gudang di seluruh Indonesia, sejumlah 1.593 gudang itu hanya Bulog. Jadi sudah tepat itu Bulog yang kita siapkan untuk intervensi,” tukas dia.
Selain memperkuat peran Bulog, Arief juga mendorong pemerintah daerah untuk memiliki cadangan pangan sendiri, terutama untuk wilayah terpencil, terluar, dan tertinggal (3TP).
“Cadangan pangan pemerintah pusat melalui Bulog sudah ada, tetapi cadangan pangan di tingkat daerah juga penting, terutama untuk daerah-daerah remote. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua,” ungkapnya.
Langkah pemerintah untuk mengalihkan distribusi Minyakita ke Bulog diharapkan mampu menjawab permasalahan distribusi yang selama ini menjadi kendala, terutama di daerah-daerah terpencil. Dengan stabilnya harga dan stok Minyakita, pemerintah optimistis masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari kebijakan ini.
“Pokoknya tadi perintahnya jelas, Minyakita kita urusin sama-sama, harga konsumen Rp15.700 (per liter), distribusi lancar ke seluruh wilayah, terutama daerah-daerah yang membutuhkan intervensi lebih,” tegasnya.(SD)