Petani Kelapa Sawit Merugi 60 Persen Menjelang Ramadhan

Petani Kelapa Sawit Merugi 60 Persen Menjelang Ramadhan

Sawit Notif – Kondisi petani kelapa sawit pasca pelarangan ekspor bahan baku minyak goreng (CPO), Ketua Umum DPP Apkasindo (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) Dr. Gulat ME Manurung mengatakan nasib petani sawit merugi.

Mengutip Kompas.com, para petani sawit mengalami keresahan akibat ulah para pengelola kelapa sawit (PKS) yang curang dalam memainkan harga. Kemudian, kondisi saat ini diperparah akibat anjloknya tandan buah segar (TBS) hingga 60 persen di saat para petani akan menyambut lebaran.

Gulat mengatakan jika tidak ada penjelasan dan tindakan tegas kepada pabrik kelapa sawit (PKS) nakal, ia sudah kehabisan jawaban kepada petani sawit di 22 Provinsi yang marah karena kondisi tersebut, (26/4). Ia juga menambahkan bahwa situasi memang sedang dekat ke lebaran. Maka kami dari 146 DPD Apkasindo Kabupaten atau Kota dari 22 DPW Provinsi, akan demo secara virtual.

Menurut Gulat, pasca kebijakan pelarangan ekspor CPO dan minyak goreng oleh Presiden Joko Widodo, kementerian terkait seharusnya sudah mengantisipasi anjloknya harga TBS. Namun kenyataannya hal ini memunculkan isu bahwa larangan ekspor CPO identik dengan pengurangan kebutuhan TBS dalam jumlah yang besar.

Dikarenakan tidak adanya yang meluruskan pernyataan Presiden, hal ini menimbulkan terjadinya simpang siur yang berdampak pada harga TBS anjlok sampai 60%.

Sumber: Kompas.com