Setelah merosot beberapa pekan terakhir, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) akhirnya mulai menunjukkan penguatan. Ini dikarenakan penurunan produksi minyak sawit Malaysia menjadi sentimen positif yang mendorong pulihnya harga CPO dunia.
Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Tengku Neni Mega AyuĆ mengatakan, harga minyak sawit mentah kontrak pengiriman Mei 2018 di Malaysia Derivatives Exchange melemah 0,28 persen ke level RM 2.467 per metrik ton.
Sedangkan, urai Neni, Harga CPO mencatatkan penguatan karena mengikuti kenaikan harga minyak kedelai sebagai produk subtitusi yang berada di level tertinggi satu tahun. Yang mana, minyak kedelai naik di tengah kecemasan gagal panen di Argentina.
“Melemahnya nilai mata uang ringgit juga ikut mempengaruhi karena akan membuat harga sawit lebih murah untuk pemilik mata uang lainnya,” kata Neni di Pekanbaru, Jumat (9/3/2018).
Untuk Periode 7-13 Maret 2018, lanjut Neni, harga CPO Rp8.106,80 dengan harga kernel Rp6.333,32.
Sementara, harga TBS sawit mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit, dengan jumlah kenaikan terbesar adalah pada kelompok umur 10-20 tahun yang mengalami kenaikan harga sebesar Rp28,58 per kilogram atau mencapai 1,5 persen dari harga minggu lalu.
“Jadinya harga TBS periode saat ini untuk kelompok umur 10 sampai 20 tahun menjadi Rp1.931,30 per kilogram,” tuturnya.
sumber: goriau.com