Pemerintah Lirik Pasar Baru untuk Ekspor Sawit

Kementerian Perdagangan tengah sejumlah melirik beberapa pasar ekspor baru , seperti ke kawasan Timur Tengah untuk memasarkan produk sawit dan turunannya. Langkah ini ditempuh sebagai salah satu cara untuk mengantisipasi penurunan ekspor mengingat sentimen negatif dari salah satu pasar utama yakni Uni Eropa masih berlanjut.

“Khusus untuk sawit, karena kami kerap mendapat gangguang di pasar Uni Eropa, kami mencoba untuk melirik negara lain di luar pasar utama tadi,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda di Jeddah, Arab Saudi seperti yang dikutip dari Kantor Berita Antara, Kamis (29/11).

Menurutnya, produk minyak dari tumbuh-tumbuhan tersebut dapat dialihkan ke negara-negara nontradisional di belahan dunia lain.

Arlinda menyebut tengah membidik sejumlah negara nontradisional di beberapa kawasan, yang mana wilayah yang dipilih merupakan negara yang belum tersentuh perdagangan dengan Indonesia.

“Di pasar nontradisional ini kami mungkin akan fokus di negara-negara di perbatasan Teluk Persia, seperti Arab Saudi, Oman, Bahrain, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Qatar,” ujarnya.

Menurutnya, dengan persoalan Qatar dengan negara Arab lainnya bisa juga dilihat sebagai peluang Indonesia untuk masuk dan memenuhi kebutuhan produk dari negara tersebut.

Selain Timur Tengah, negara-negara di Asia Selatan, seperti India, Pakistan, Sri Lanka, dan Bangladesh juga menjadi target pasar. Pemerintah juga tengah melakukan penjajakan dengan Chili, yang berdekatan dengan Amerika Latin, kemudian Kazakstan serta Uzbekistan.

Adapun di kawasan Afrika, Kemendag berupaya juga sedang bernegosiasi dengan Mozambik, Tunisia yang dekat dengan Italia, Maroko yang dekat dengan Spanyol dan Aljazair yang memiliki kesempatan perdagangan bebas dengan Eropa.

Di samping membuka pasar baru, Arlinda juga menuturkan Indonesia terus berusaha membuktikan dan melawan tuduhan negatif yang kerap dilayangkan ke Indonesia.

sumber: katadata.co.id