Sawit Notif – Akhir-akhir ini, semakin banyak orang yang tertarik dengan bisnis kelapa sawit. Alasannya sederhana, yaitu karena ada banyak keuntungan yang menunggu Anda. Saat ini, sawit adalah salah satu komoditas ekspor utama. Pasar di dalam negeri juga terbuka luas.
Namun selain peluang dan keuntungan, ada banyak resiko usaha kelapa sawit yang perlu Anda perhatikan. Namun Anda tidak perlu khawatir karena analisis peluang dan tantangannya di era modern akan dibahas di sini secara lengkap, komprehensif, dan tuntas!
Peluang dan Tantangan Bisnis Sawit dalam Aspek Ekonomi
Penting untuk Anda catat bahwa langkah memulai bisnis kelapa sawit yang pertama adalah menganalisa peluang dan tantangan usaha ini dalam aspek ekonomi. Tujuannya untuk melihat apakah bisnis ini worth it atau tidak dengan melihat rasio risiko dan keuntungannya.
1. Peluang Bisnis Sawit
Seperti apa yang sudah disinggung di atas, kelapa sawit adalah salah satu komoditas utama sekaligus unggulan untuk ekspor dari Indonesia. Saat ini, pasar kelapa sawit global memang dikuasai oleh Indonesia dan telah menyumbang sekitar 3,5% pada PDB.
Artinya, keuntungan bisnis kelapa sawit memang menjanjikan, mengingat Anda bisa masuk ke pasar global dengan lebih cepat dan mudah. Selain kebutuhan sawit di luar negeri, kebutuhan produk hasil produksi sawit di dalam negeri juga tidak kalah banyak.
Selain menguntungkan secara materi atau finansial pada pemilik perkebunan, bisnis ini juga bisa menciptakan peluang ekonomi bagi para tenaga kerja di perkebunan. Pada catatan data terakhir, bisnis kelapa sawit di Indonesia sudah berhasil membuka 18 juta lapangan kerja.
2. Tantangan
Meskipun peluangnya terbuka lebar, tapi ada beberapa tantangan yang tidak boleh Anda lupakan ketika melakukan analisa usaha kebun sawit. Terlebih mengingat ada Regulasi Deforestasi Uni Eropa (EUDR) yang akan segera berlaku mulai tahun 2026 nanti.
Berdasarkan regulasi tersebut, Eropa hanya akan menerima kelapa sawit dan hasil produksi kelapa sawit yang bukan berasal dari deforestasi. Jadi, untuk bisa tembus ke pasar Eropa, Anda perlu langkah ekstra dengan melakukan sertifikasi khusus untuk membuktikannya.
Selain itu, kondisi ekonomi dalam negeri dan ekonomi global juga sedang tidak baik-baik saja. Hal ini membuat daya beli masyarakat turun, sehingga semuanya jadi serba tidak pasti. Terlebih mengingat Anda merupakan pendatang baru di bisnis sawit ini.
Rata-rata modal awal bisnis kelapa sawit juga relatif mahal. Anda biasanya perlu menyiapkan budget mulai dari Rp70 jutaan untuk membuka perkebunan dengan skala kecil. Hasilnya pun tidak instan, mengingat harus menunggu pohon sawit tumbuh dan berbuah.
Belum lagi ada beberapa mimpi buruk petani yang bisa saja menjangkit kebun sawit Anda. Beberapa contohnya adalah tanah yang kurang subur, penyakit sawit, dan lain-lain. Masalah ini bisa membuat produksi kelapa sawit jadi menurun secara drastis.
Apakah Berinvestasi di Bisnis Sawit Menjanjikan?
Berdasarkan hasil analisis bisnis sawit di atas, Anda pasti penasaran apakah berinvestasi di sini worth it atau tidak. Ternyata, investasi sawit masih sangat menjanjikan. Hal ini karena keuntungan yang tidak bisa Anda abaikan di pasar lokal dan global.
Menurut data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor minyak kelapa sawit menjadi salah satu yang tertinggi hingga September 2024. Produk ini termasuk ke dalam kategori lemak dan minyak nabati, berhasil menyumbang total USD 14,43 miliar atau Rp240 triliun.
Untuk investasi sawit per hektar, Anda perlu mengeluarkan modal mulai dari Rp5,5 juta hingga Rp7,5 juta untuk bibit. Ini belum termasuk pupuk, mesin dan alat pembantu lain, biaya penanaman, dan juga biaya perawatan. Tapi, pendapatannya pun besar.
Saat ini, petani sawit adalah petani yang paling sejahtera dibandingkan dengan komoditas pertanian yang lain. Proporsi peningkatan pendapatannya bisa mencapai 200-300% dalam jangka waktu 5 tahun dan hingga 400-1.300% dalam jangka waktu 5-10 tahun.
Jika Anda menekuninya dengan tekun, maka keuntungan usaha kelapa sawit bisa mencapai puncak setelah lebih dari 10 tahun. Pasalnya, Anda bisa mendapatkan peningkatan pendapatan 2.200-25.000%. Tapi, Anda perlu sabar karena hasilnya tak akan instan.
Manajemen Risiko Bisnis Sawit
Selain menyiapkan modal, masih ada cara investasi kelapa sawit yang tidak boleh Anda lupakan. Caranya adalah dengan merawat pohon sawit dengan benar dan menghindari risiko yang menghantuinya. Salah satunya adalah risiko dari penyakit sawit.
Jadi, ketika membuat perencanaan bisnis kelapa sawit, pastikan Anda memasukkan manajemen risiko usaha kelapa sawit di dalamnya. Tujuannya untuk meminimalisir kerugian yang ditimbulkan. Jika ada masalah, Anda juga bisa menyelesaikannya dengan cepat.
Misalnya dengan menggunakan pengendali Ganoderma CHIPS PKT ketika pohon sawit terkena penyakit jamur ganoderma. Anda juga bisa memberikan pupuk secara rutin dan sesuai kebutuhan agar unsur hara di dalam tanah meningkat dan produksi sawit stabil.
Peran Sertifikasi Berkelanjutan dalam Bisnis Sawit
Selain merawat perkebunan dengan manajemen risiko tadi, Anda juga perlu segera mengurus sertifikat berkelanjutan. Tujuannya untuk membuktikan bahwa Anda membuka perkebunan sawit tanpa deforestasi. Hal ini sangat penting dalam bisnis global.
Pasalnya, setelah Regulasi Deforestasi Uni Eropa (EUDR), Anda tidak bisa menembus pasar Eropa tanpa sertifikat ini. Meskipun Anda tidak melakukan deforestasi, namun partner bisnis Anda tidak akan percaya tanpa adanya sertifikat berkelanjutan yang satu ini.
Selain untuk kepentingan bisnis, Anda juga perlu sertifikasi ini untuk kepentingan lingkungan. Tujuannya agar mencegah petani sawit membuka lahan sawit di area hutan alam. Jadi, Anda tidak ikut serta dalam merusak hutan, ekosistem, dan juga lingkungan.
Tetap Harus Perawatan Sawit!
Pada penjelasan di atas, Anda bisa melihat apa saja kelebihan dan kekurangan dari bisnis yang bergerak di bidang perkebunan sawit. Keuntungannya banyak, khususnya dari segi materi atau finansial. Namun, tidak bisa dipungkiri jika risikonya juga tak kalah besar.
Meski begitu, bisnis kelapa sawit tetap menjanjikan jika Anda bisa merawatnya dengan benar. Untuk informasi lebih lengkap terkait cara meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit Anda, silahkan hubungi 0821-2000-6888 atau kunjungi website www.pkt-group.com
FAQ
1. Bagaimana cara memulai bisnis kelapa sawit?
Pertama-tama, buat rencana bisnis terlebih dahulu. Analisis peluang dan tantangan, lalu siapkan modal. Jika modal sudah ada, Anda tinggal membeli hal-hal yang akan dibutuhkan, misalnya seperti lahan, bibit sawit, pupuk, pengendali ganoderma, dan lain-lain.
2. Berapa modal bisnis kelapa sawit?
Biasanya mulai dari Rp70 juta untuk bisnis skala kecil, namun Anda bisa mendapat keuntungan hingga 25.000% setelah lebih dari 10 tahun.
3. Apakah bisnis sawit menguntungkan?
Ya, mengingat permintaan hasil produksi kelapa sawit yang besar di pasar lokal dan pasar global. Anda juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang, termasuk petani sawit, pemasar, dan ragam pekerjaan lain yang terkait dengan kebun sawit. (AD)(DK)(SD)

