Masyarakat umumnya sudah tahu jika kelapa sawit merupakan tanaman industri yang perannya sangat penting. Karena kelapa sawit dapat menghasilkan minyak yang produksinya menjadi salah satu penyumbang non migas terbesar di Indonesia.
Dalam menanam kelapa sawit, tentu saja setiap petani sawit ingin agar hasil buahnya berkualitas. Semakin buah tersebut berkualitas, maka nilainya pun juga akan lebih tinggi.
Salah satu cara agar mendapat hasil buah sawit berkualitas adalah dengan memilih bibit kelapa sawit yang juga berkualitas. Kemudian peran pupuk juga tidak boleh diabaikan dan pastikan pupuk yang Anda pilih juga harus memiliki kualitas yang bagus.
Oleh karena itu, kondisi kebun akan memburuk jika tidak secepatnya diselamatkan. Maka dari itu, diperlukannya pupuk yang berkualitas dalam mewujudkan kebun kelapa sawit yang sehat. Pupuk yang berkualitas adalah pupuk yang dapat memperbaiki keasaman tanah dan merangsang perakaran sehingga proses pemupukan kelapa sawit bisa berjalan dengan baik.
Dalam hal ini, PT Propadu Konair Tarahubun (Plantation Key Technology/PKT) sebagai pelopor industri teknologi perkebunan, memperkenalkan teknologi Multi Organic Alkali Fertilizer (MOAF®), yang bertujuan untuk mengatasi kendala atau permasalahan pekebun, khususnya di bidang produksi panen kelapa sawit secara kuantitas dan kualitas.
Ketika sudah melalui proses pemupukan, maka tiba waktunya untuk memanen kelapa sawit. Petani sawit perlu mengetahui dengan jelas dan pasti kapan harus melakukan pemanenan buah sawit, agar tahu kapan harus melakukan proses panen, dan kapan harus menunggu untuk memanen.
Mendeteksi Kematangan Buah Kelapa Sawit
Pemanenan akan dilakukan secara bertahap, tetapi jangan asal memilih tandan, ada kriteria tersendiri ketika tandan tersebut sudah matang, diantaranya:
- Umumnya pohon kelapa sawit dapat menghasilkan buah 27 sampai 36 bulan.
- Perhatikan piringannya dengan seksama, jika sudah terdapat 5-10 brondolan di piringan kemungkinan besar sudah siap dipanen.
- Dalam proses pematangan, warna kulit buah secara bertahap berubah dari kehitam-hitaman menjadi jingga kemerahan.
- Setelah mencapai tahap matang penuh, buah akan mudah terlepas dari tandannya atau disebut dengan membrondol, semakin banyak buah yang membrondol berarti buah semakin matang.
Waktu Panen yang Tepat
Tanaman kelapa sawit baru berbuah pada umur 27-36 bulan setelah tanam, ketika brondolan mulai jatuh dari tandan buah segar, itu berarti sudah siap panen. Sangat disarankan untuk melakukan panen dalam waktu yang tepat untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas. Dan biasanya pemanenan dilakukan setiap 7 hari sekali.
1. Pemotongan Pelepah
Lakukan pemotongan pada pelepah yang terlalu rapat dengan buah dan mengganggu proses pengambilan buah sawit. Pastikan tidak ada pelepah yang tertinggal menggantung (sengkleh), dengan ketentuan sebagai berikut :
- Pada pemanen awal umur tanaman usia 3-4 tahun, tidak dibenarkan memotong pelepah.
- Pada pemanenan tanaman usia 5-6 tahun, sisakan tiga pelepah di bawah buah paling rendah (songgo tiga).
- Untuk panen pada tanaman umur 7-10 15 tahun sisakan dua pelepah (songgo dua)
- Untuk panen tanaman umur diatas 15 tahun keatas dan sisakan satu pelepah (songgo satu) di bawah buah paling rendah.
2. Potong buah yang masak.
Lakukan pemotongan buah yang sudah masak. Tangkai buah dipotong rapat, tapi jangan sampai terkena tandan.
3. Bersihkan Brondolan
Jika didapati brondolan yang menyangkut di pelepah, ambil dengan cara di korek atau di “sogrok“. Jika terdapat brondolan yang tercecer, maka kumpulkan brondolan tersebut.
4. Susun Pelepah
Susun pelepah di gawangan mati. Jika di tengah gawangan terdapat parit, maka potong 3 pelepah dan tumpuk secara rapi di antara pokok dalam barisan.
5. Segera Keluarkan Buah Ke TPH
Setelah melakukan pemanenan, maka pemanen harus langsung mengeluarkan buah dan brondolan yang sudah dikutip, serta bersih dari sampah ke TPH (Tempat pengumpulan hasil), TPH sawit adalah tempat yang digunakan untuk meletakkan dan menyusun buah hasil dari pemanenan.
Lakukan penyusunan tandan secara rapi, lalu beri nomer pemanen. Hal ini perlu dilakukan untuk mempermudah pengangkutan buah berdasarkan waktu pemanenan.
6. Lama Waktu Pengangkutan Ke Pabrik
Pengangkutan hasil panen dilakukan secara bertahap. Biasanya hasil panen akan di timbang terlebih dahulu di pabrik. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai proses pabrik bisa mencapai 1 hari untuk semua buah yang dipanen pada hari itu.
Sudah Paham Kapan Harus Melakukan Panen Kelapa Sawit?
Itulah pembahasan mengenai kriteria atau ciri kematangan buah kelapa sawit, serta beberapa cara yang perlu Anda lakukan ketika proses pemanenan agar jumlah panen sawit Anda optimal. Jika Anda masih merasa bingung dalam mendeteksinya, PT Propadu Konair Tarahubun (PKT) bisa membantu Anda.
PT Propadu Konair Tarahubun (Plantation Key Technology/PKT) merupakan perusahaan research & solution yang saling terintegrasi, mulai dari mendiagnosa masalah hingga memberikan solusi atas masalah perusahaan perkebunan Anda.
Kami bisa membantu untuk mengetahui kelapa sawit Anda sudah siap dipanen atau belum, dan memberitahu banyak hal mengenai kelapa sawit melalui website kami www.pkt-group.com atau jika ada pertanyaan dapat menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.
One Comment on “Cara Panen Buah Kelapa Sawit dan Mendeteksi Kematangan”
Comments are closed.