Sawit Notif – Indonesia dan Belanda resmi kembali melakukan kerjasama terkait komoditas kelapa sawit dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) on Sustainable Palm Oil Production Cooperation beberapa waktu lalu. Kerjasama tersebut berupa dorongan diversifikasi usaha hingga pendampingan dalam meningkatkan hasil panen.
Mengutip Bisnis.com, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud menjelaskan bahwa kedua negara menindaklanjuti MoU tersebut pada tahun ini.
Indonesia dan Belanda telah membentuk Bilateral Economic Commission sebagai wadah dialog dan pengaturan teknis terkait kelanjutan kerjasama. Hal ini turut disampaikan pada dialog National Initiative for Sustainable and Climate Smart Oil Palm Smallholders (NI-SCOPS) sebagai rangkaian kegiatan Climate Change Conference of the Parties (COP26).
Musdhalifah mengatakan, kegiatan tersebut menghasilkan tugas pokok, yaitu Pertama, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan pekebun rakyat kelapa sawit dengan menerapkan diversifikasi usaha, akses pasar, fasilitasi sertifikasi ISPO, dan pendampingan untuk meningkatkan hasil panen.
Kedua, peningkatan kapasitas pekebun rakyat kelapa sawit dalam upaya adaptasi terhadap perubahan iklim. Ketiga, peningkatan usaha mitigasi perubahan iklim melalui reforestasi dengan agroforestry dan skema replanting.
Dialog antar kedua negara diharapkan menjadi pembuktian kepada dunia internasional bahwa kerjasama antara negara konsumen dan negara produsen kelapa sawit juga dapat terjalin dengan baik.
Sebagai kilas balik, terkait kelapa sawit, Indonesia dan Belanda sudah pernah melakukan kerjasama yang disebut Joint Production on Sustainable pada Jumat (27/09/2019) lalu. Kerjasama tersebut bertujuan untuk penguatan kapasitas petani sawit skala kecil.
Berlanjut pada tahun 2020, dimana Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Belanda Sigrid Kaag menyatakan bahwa pihaknya bekerjasama dengan pemerintah untuk pengembangan teknologi dan pengetahuan para petani sawit di Indonesia.
Saat ini, diketahui Belanda merupakan salah satu importir kelapa sawit terbesar dari Uni Eropa (UE), dengan total impor sawit 25%, kemudian memproses sebagian besar minyak sawit untuk mengekspornya.
Sumber: Bisnis.com