Sawit Notif – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan pada pekan depan, produsen minyak goreng sawit bisa memproduksi hingga 7.000 ton per hari untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara nasional.
Kemudian, Kemenperin akan terus mengevaluasi dan mengawasi penyebab yang membuat target tidak terpenuhi melalui Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH).
Mengutip Kompas.com, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita berasumsi bahwa seminggu kedepan, produsen sudah bisa memproduksi rata-rata 7.000 ton per hari. Meski sekarang berada di angka 6.100, produsen artinya harus memenuhi kebutuhan secara nasional. (13/4)
Agus juga menjelaskan sebanyak 80.000 ton minyak goreng sawit telah diproduksi. Sedangkan total penugasan pemerintah kepada produsen minyak goreng sawit bisa memproduksi 194.000 ton. Kemudian, ketika produsen selesai memproduksi 80.000 ton minyak goreng curah bersubsidi dalam waktu 13 hari. Pemerintah akan mulai memantau kelancaran penyaluran lewat SIMIRAH.
Harapannya program ini dapat menjadi satu kesatuan antara produsen dengan pemerintah. Meski, kendalanya bukan hanya di lini produsen, lini distribusi, dan juga pengecer. Maka dari itu, produsen minyak goreng sawit memang diwajibkan untuk mendaftarkan perusahaannya agar mengikuti program penyediaan minyak goreng curah bersubsidi untuk kebutuhan masyarakat, usaha mikro, dan usaha kecil dalam kerangka pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Sumber: Kompas.com