Memiliki kebun kelapa sawit memang sangat menguntungkan di Indonesia, sehingga munculah sistem budidaya yang disebut dengan underplanting kelapa sawit. Sistem ini banyak merugikan pemilik perkebunan kelapa sawit dikarenakan tanaman menghasilkan (TM) yang belum ditumbang akan menularkan penyakit Ganoderna ke tanaman TBM dan TM nantinya.
Bahkan, pohon sawit yang mati secara perlahan karena pengeboran batang yang disuntik larutan herbisida juga dapat menjadi sarang Oryctes yang menyerang tanaman kelapa sawit secara berkelanjutan.
Karena tingginya permintaan kelapa sawit baik di dalam maupun luar negeri, pemerintah pun juga ikut memberikan dukungan atas kegiatan produksi dan budidaya kelapa sawit sehingga hasilnya berkualitas unggul.
Bahkan, hasil seminar PPKS dan MPOB melarang melakukan replanting secara underplanting yang dapat merugikan pengusaha kelapa sawit karena tunggul batang pohon sawit yang tidak dibongkar dan ditumbang dapat menjadi sarang atau sumber inokulum Ganoderma yang dapat menginfeksi pohon sawit 25 – 30 tahun.
Kelemahan Sistem Underplanting
Dengan mengetahui kekurangan teknik underplanting kelapa sawit, Anda jadi bisa lebih menyiapkan penanggulangan resiko yang akan terjadi di kemudian hari. Sebelum mengetahui teknik underplanting, laakukan pruning.
Maka itu, apa yang terjadi jika tidak dilakukan pruning? Inilah poin-poin kelemahan yang dimiliki oleh teknik underplanting kelapa sawit sebagai berikut:
- Kurangnya edukasi pemerintah/pihak berwenang lainnya dalam memberikan informasi terkait kelemahan dari teknik budidaya kelapa sawit ini.
- Hal yang difokuskan hanya keuntungannya saja, sehingga resiko yang akan terjadi tidak bisa dihindari.
- Kemungkinan pohon induk (kelapa sawit tua) yang diterapkan sistem underplanting menjadi sarang larva Oryctes, kemudian bermetamorfosis menjadi kumbang tanduk. Serangga ini adalah musuh/parasit dari pohon kelapa sawit. Jika terus dibiarkan, maka pohon kelapa sawit akan tumbang dan mati.
- Selain itu, pohon sawit yang menerapkan sistem underplanting juga dapat diserang oleh penyakit jamur Ganoderma. Maka, perlu praktisi perkebunan sawit untuk mengetahui cara mencegah Ganoderma. Pencegahan penyakit Ganoderma bisa dilakukan dengan memberikan vaksin Ganoderma. Vaksin Ganoderma tersebut adalah CHIPS® yang pertama kali ditemukan oleh salah satu perusahaan Biotechnology Research and Solution PT. Propadu Konair Tarahubun (Plantation Key Technology/PKT). Atas penemuan vaksin Ganoderma tersebut, founder PKT telah meraih piagam penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) pada tahun 2016. CHIPS® merupakan produk hayati yang mengandung mikroorganisme dan berfungsi untuk mencegah serta mengendalikan penyakit Ganoderma pada kelapa sawit.
Kelemahan utama dari teknik underplanting ini adalah pohon induk menjadi mudah terkena penyakit dan hama. Maka dari itu, lakukan monitoring pada pohon sawit yang diterapkan underplanting agar sukses memiliki produktivitas yang tinggi.
Bukan hanya itu, lakukan juga vaksin Ganoderma pada pohon kelapa sawit yang menerapkan teknik underplanting agar terhindar dari bahaya Ganoderma.
Penutup
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa underplanting merupakan teknik budidaya kelapa sawit yang merugikan petani dari sisi biaya dan produktivitas. Selain itu, ada juga teknik replanting yang mengutamakan kesuburan tanah lahan perkebunan demi pertumbuhan bibit sawit muda dan terhindar dari bahaya jamur sawit.
Jangan lupa untuk selalu belajar dan update informasi terkait pengelolaan dan perawatan kelapa sawit agar hasil yang diberikan sukses dan unggul. Sekian, pembahasan artikel mengenai underplanting kelapa sawit yang wajib Anda ketahui.
Bagi Anda praktisi perkebunan sawit yang memiliki masalah penyebaran jamur Ganoderma dan hama lainnya akibat underplanting. Anda dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.
FAQ
1. Apa itu underplanting kelapa sawit?
Underplanting kelapa sawit adalah teknik menanam tanaman lain di bawah tanaman kelapa sawit yang sudah berusia sekitar 2 – 3 tahun. Tanaman-tanaman yang ditanam di bawah kelapa sawit tersebut biasanya merupakan jenis tanaman pendukung seperti kedelai dan kacangan-kacangan.
2. Bagaimana underplanting kelapa sawit dapat membantu menghemat biaya?
Dengan melakukan sistem underplanting pada perkebunan kelapa sawit, petani dapat memanfaatkan lahan yang ada secara maksimal. Selain itu, tanaman-tanaman pendukung yang ditanam di bawah kelapa sawit dapat memberikan hasil panen tambahan dan meningkatkan pendapatan petani kelapa sawit.
3. Apa hubungan antara underplanting kelapa sawit dengan munculnya Ganoderma?
Ganoderma adalah penyakit yang menyerang akar kelapa sawit dan dapat menyebabkan kematian tanaman. Salah satu penyebab munculnya Ganoderma adalah kelembaban tinggi di sekitar akar kelapa sawit. Underplanting kelapa sawit dapat meningkatkan kelembaban tanah di sekitar akar kelapa sawit sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit Ganoderma.
4. Bagaimana cara menghindari munculnya Ganoderma pada kelapa sawit yang dilakukan underplanting?
Untuk menghindari munculnya Ganoderma pada kelapa sawit yang dilakukan sistem underplanting, praktisi perkebunan dapat mengaplikasikan teknologi pengendali hayati CHIPS® yang juga berperan sebagai vaksin Ganoderma tanaman kelapa sawit.