Kebun Sawit di Abdya Mulai tak Terurus, Ini Dampak Serius Anjlok Harga TBS

Kebun Sawit di Abdya Mulai tak Terurus, Ini Dampak Serius Anjlok Harga TBS

Blangpidie – Peristiwa terpuruk harga TBS (tandan buah segar) kelapa sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), kurun waktu sekitar tiga bulan terakhir atau sejak awal Mei lalu hingga sekarang belum membaik.

Peristiwa ini mulai menimbulkan dampak buruk. Areal kebun sawit rakyat di sejumlah lokasi daerah itu dilaporkan tidak teurus atau tidak terawat.

“Pendapatan petani dari produksi TBS sawit tak mampu menutup biaya perawatan sehingga sebagian kebun menjadi tak terurus lagi,” kata Mustafa, petani Desa Pantee Rakyat, Kecamatan Babahrot ketika dihubungi Serambinews.com, Selasa (17/7/2018).

Harga TBS sawit yang ditampung di tingkat petani beberapa hari terakhir berkisar antara Rp 650 sampai Rp 700 per kg.

Bila tanaman sawit dengan luas satu hektare (ha) menghasilkan sekitar 1,5 ton (1.500 kg) dijual dengan harga antara Rp 650 sampai Rp 700 per kg, maka hasil kotor yang diperoleh petani hanya antara Rp 975.000 sampai Rp 1.050.000.

Hasil diperoleh, dikeluarkan untuk ongkos panen berkisar antara Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu per ha (tergantung tingkat kesulitan medan kebun).

Pengeluaran untuk perawatan relatif besar terutama untuk pembersihan rumput tidak cukup Rp 400 ribu per ha, yaitu untuk membeli pestisida (racun rumput) dan ongkos penyemprotan.

Sedangkan pembersihan rumbut dengan cara menebas butuh ongkos berkisar antara Rp 700 ribu sampai Rp 800 ribu per ha. Belum lagi anggaran untuk pemupukan.

“Akibatnya, sejumlah petani memutuskan tak lagi memanen TBS sawit,” kata Usman, petani Desa Alue Dawah, Kecamatan Babahrot.

Mustafa mengatakan, petani sekarang ini menjadi serba salah karena pendapatan dari produksi TBS tidak mampu menutupi ongkos panen dan perawatan kebun.

“Bila tidak dipanen, maka tanaman sawit rawan mati dan areal kebun tidak terawat lagi,” katanya.

Areal kebun yang mulai tidak terurus terutama di Kecamatan Babahrot dan Kuala Batee sebagai sentra tanaman kelapa sawit di Kabupaten Abdya.

sumber: tribunnews.com