Jakarta – Banyak jalan menuju Roma. Ungkapan tersebut menyadarkan kita untuk kreatif dalam menuju kesuksesan, termasuk dalam memasarkan kelapa sawit. Kendati pasar kelapa sawit Indonesia sedang dilarang di beberapa negara Eropa, bukan berarti harus patah arang.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam kunjungan kerjanya ke Argentina, berkeinginan meningkatkan akses pasar kelapa sawit ke negara asalnya Diego Maradona. Dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Argentina Jorge Faurie di Palacio San Martin, Buenos Aires, Menlu Retno membahas peningkatan kerja sama bilateral, khususnya ekonomi dan perdagangan.
Retno menjelaskan, Argentina merupakan mitra dagang kedua terbesar di Amerika Selatan, dengan nilai perdagangan mencapai USD1,42 miliar di tahun 2017. Dan nilai ini masih belum merefleksi potensi hubungan perdagangan kedua negara yang masih terbuka lebar. Karena itu, Indonesia mendorong Argentina untuk mengurangi dan menghapuskan berbagai hambatan tarif dan non-tarif bagi produk Indonesia di pasar Argentina.
Secara khusus, Retno mencatat tingginya tarif atau bea masuk bagi produk kelapa sawit Indonesia ke Argentina dan negara-negara Mercosur (Organisasi Perdagangan Negara-negara Amerika Selatan) yang terdiri dari Argentina, Brasil, Paraguay, Uruguay, dan Venezuela.
Dalam kaitan ini, Retno meminta Argentina untuk dapat membahas isu tarif bagi CPO Indonesia dengan Mercosur. “Kelapa sawit merupakan komoditas penting bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia, Indonesia berharap tarif bagi produk kelapa sawit negara Mercosur, termasuk Argentina, dapat diturunkan,” tutur Menlu Retno dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews di Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Selain mendorong akses pasar kelapa sawit, Retno juga menyampaikan potensi besar untuk melakukan diversifikasi produk dalam perdagangan kedua negara. Selain produk konsumer seperti alas kaki, pakaian dan peralatan elektronik, Indonesia juga memiliki industri strategis yang cukup maju.
“Industri strategis Indonesia semakin maju, dengan kualitas yang baik dan banyak diminati oleh berbagai negara. Indonesia berharap Argentina juga dapat membeli berbagai produk industri strategis dari Indonesia,” ucap Retno.
Selain isu perdagangan, kedua Menlu juga mebahas mengenai pentingnya hubungan antar masyarakat kedua negara agar masyarakat memahami manfaat hubungan kedua negara. Dalam kaitan ini, Retno menekankan perlunya peningkatan people-to-people contact dan business-to-business contact antara Indonesia dan Argentina.
Untuk itu, Retno meminta agar Argentina mempermudah pemberian visa bagi WNI yang ingin berkunjung ke Argentina. “Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan people-to-people contact adalah dengan memberikan kemudahan untuk mendapatkan visa,” sebutnya.
sumber: ekbis.sindonews.com