Impian Kemenperin Jadikan Indonesia Raja Oleokimia

Impian Kemenperin Jadikan Indonesia Raja Oleokimia

Sawit Notif – Dibalik pencapaian Indonesia sebagai salah satu negara penghasil minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia, nyatanya masih terdapat impian besar yang sedang diperjuangkan oleh Kementerian Perindustrian.

Saat ini, Pemerintah Indonesia terus mendorong hilirisasi sawit nasional. Hal itu disampaikan oleh Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika, mengutip InfoSawit.com.

Tujuan dari program hilirisasi sawit adalah untuk menambah nilai kelapa sawit yang nantinya akan berujung kepada peningkatan kesejahteraan dan penyerapan tenaga kerja. Tercatat sekitar 160 produk hilir dalam negeri yang dapat digunakan untuk keperluan pangan, nutrisi, bahan kimia, dan bahan bakar energi terbarukan. 

Selain itu, tujuan lain yaitu menjadikan Indonesia sebagai raja oleokimia berbasiskan kelapa sawit. Untuk itu, pemerintah meletakkan fokus pada tiga jalur hilirisasi industri CPO, yakni hilirisasi oleopangan, oleokimia, dan biofuel. Produk oleopangan berupa minyak goreng sawit, margarin, selai mentega, vitamin A, vitamin E, es krim, lemak nabati, dan sebagainya. Sementara produk oleokimia berupa produk deterjen, sabun, shampo, biopelumas, dan biomaterial. Sedangkan produk biofuel berupa biodiesel, biogas, bio premium, dan lain-lain. 

Putu mengatakan, Kemenperin terus melakukan percepatan dengan penggunaan minyak sawit kualitas IVO/ILO sesuai Nomor 8875.2020 untuk produk oleokimia dan turunannya. Pemilihan kualitas tersebut agar para pelaku industri tidak lagi harus menggunakan CPO/CPKO yang harganya relatif lebih tinggi. 

Diharapkan, nantinya para pelaku industri dapat melakukan komersialisasi hasil-hasil inovasi yang ada di bawah Badan Litbang Kemenperin, dibantu dengan pilot plant yang disediakan pemerintah. “Fasilitas pilot plant adalah jalan yang membawa industri mengadaptasikan inovasi dari Balai Besar Industri Agro, agar kesenjangan antara skala industri dan skala penelitian bisa terjembatani,” Ucap Putu. 

Sumber: InfoSawit.com.