Sawit Notif – Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika, mengatakan hilirisasi industri berbasis minyak sawit di Indonesia cukup berhasil. Menurut Putu, sebagian besar ekspor minyak sawit Indonesia saat ini sudah dalam bentuk hasil hilirisasi, dikutip dari Wartaekonomi.co.id
Menurut Putu, industri hulu dan hilir minyak sawit di Indonesia menghidupi sekitar 20 juta wargapenduduk Indonesia. Dengan nilai ekonomi hulu dan hilir sebesar Rp 750 triliun dan nilai ekspor sebesar USD 35,79 miliar pada tahun 2021.
Selain itu, industri kelapa sawit juga memberikan kontribusi 3,5% terhadap PDB nasional dengan penerimaan pajak sebesar Rp 20 triliun. Ditambah lagi, pajak hasil pungutan ekspor BPDPKS dan bea keluar yang mencapai sekitar total Rp86,64 triliun.
Data Kementerian Perindustrian juga menunjukkan bahwa hilirisasi CPO cukup berhasil jika dilihat dari ragam jenis produk yang dihasilkan. Pada tahun 2011 industri kelapa sawit hanya menghasilkan 54 jenis produk dan di tahun 2021 sudah mencapai 168 jenis produk.
Putu juga mengatakan bahwa dari segi nilai tambah, hilirisasi juga menghasilkan nilai tambah yang besar bagi ekonomi nasional.
Maka itu, Putu menjelaskan bahwa untuk kedepannya akan fokus meningkatkan hilirisasi sawit di dalam negeri yaitu, dengan sasaran tahun 2045 adalah food fitonutrient, fine chemical, fuel liquid, dan fiber-biomass.
Hilirisasi industri ini bertujuan untuk memperluas ekonomi produktif yang juga akan sangat membantu dalam menyehatkan neraca perdagangan, menggerakkan daerah-daerah produsen kelapa sawit, mengendalikan emisi gas rumah kaca serta mencapai kedaulatan pangan dan energi.
Sumber: Wartaekonomi.co.id