Setelah sempat membaik,harga TBS (tandan buah segar) kelapa sawit di tingkat petani Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kembali terpuruk. Kondisi ini membuat para petani sawit resah dikarenakan pendapatan yang diperoleh tidak mampu memenuhi beragam kebutuhan mereka menjelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
Pantauan Serambi, Rabu (22/5), harga TBS kelapa sawit di tingkat petani pada Kecamatan Kuala Batee dan Babahrot berkisar antara Rp 670 sampai Rp 720 per kilogram (kg). Padahal, April lalu, harga TBS di tingkat petani masih berkisar antara Rp 950 sampai Rp 1.000 per kg.
M Salem, salah seorang pedagang pengumpul TBS di Kuala Batee saat dihubungi Serambi, kemarin, mengaku membeli sawit dari petani dengan harga Rp 670 per kg sejak 19 Mei lalu. Sedangkan Muhib, pedagang di Kecamatan Babahrot, menampung TBS sawit dari petani dengan harga Rp 720 per kg. “Harga beli tersebut selama tiga hari terakhir,” sebut Muhib.
Menurut pedagang, turunnya harga disebabkan karena harga TBS kelapa sawit yang ditampung di pabrik juga menurun sejak awal Mei lalu. Terutama di Pabrik Raja Marga di Alue Rambot, Kecamatan Darul Kamur dan beberapa pabrik kelapa sawit yang beroperasi di kawasan Gunung Trans, Kabupaten Nagan Raya.
Harga TBS kelapa sawit yang ditampung pengusaha pabrik pengolahan minyak kelapa sawit dari pedagang sekarang ini berkisar antara Rp 860 per kg sampai Rp 920 per kg. “Selisih harga beli antara pedagang pengumpul dengan pengusaha pabrik kelapa sawit sebesar Rp 200 per kg itu untuk ongkos angkut dan keuntungan pedagang,” papar salah seorang pedagang pengumpul.
Sementara itu, informasi yang berkembang menyebutkan, anjloknya harga TBS kelapa sawit menjelang hari raya diduga merupakan permainan pegusaha pabrik kelapa sawit (PKS). Penyebabnya, pengusaha PKS banyak mengeluarkan THR untuk karyawan mereka. “Pengusaha tak mau rugi, biaya yang dikeluarkan untuk THR karyawan dibebankan kepada petani dengan cara menurunkan harga beli TBS sawit,” tuding salah seorang pedagang.
Bahkan, ada yang memperkirakan bahwa harga TBS kelapa sawit semakin terjun bebas sampai beberapa hari sebelum hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Sedangkan, para petani tidak ada pilihan lain kecuali menjual TBS kelapa sawit yang baru dipanen dengan harga murah karena tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hari raya.
sumber: tribunnews.com