Sawit Notif – Harga minyak kelapa sawit (CPO) di Bursa Malaysia Exchange anjlok pada sesi awal perdagangan Kamis (29/12), dan melanjutkan penurunannya sejak kemarin.
Dilansir dari Refinitiv, harga CPO di sesi awal perdagangan merosot 1,25% ke MYR 4.036/ton pada pukul 08:54 WIB.
Mengutip Cnbcindonesia.com, harga minyak kelapa sawit berakhir turun 0,24% menjadi MYR 4.090/ton (US$ 925,34/ton) di tengah pelonggaran kebijakan zero covid di China. Komisi Kesehatan Nasional pada awal pekan ini menyampaikan bahwa akan berhenti mewajibkan para wisatawan untuk melakukan karantina mulai 8 Januari 2023.
Sebab itu, Harga CPO tertekan oleh laju harga minyak saingan, di mana harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) ditutup melemah 0,2%. Selain itu, minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.
Sedangkan, produsen CPO kedua terbesar dunia yaitu Malaysia berencana untuk mempertahankan pajak ekspor dibulan Januari 2023 sebesar 8% dan menaikkan harga acuannya. Harga referensi CPO ujuga berada MYR 3.889,52/ton (US$ 880,98/ton), dan lebih tinggi sedikit dari harga referensi dibulan Desember 2022 sebesar MYR 3.847,24/ton.
Fitch Ratings juga memperkirakan harga CPO akan diperdagangkan US$ 850/ton atau MYR 3.770/ton pada 2023, dan ini jauh lebih rendah dari US$ 1.175 pada tahun sekarang.
Sumber: Cnbcindonesia.com