Fungsi Tanaman Tumpang Sari di Perkebunan Kelapa Sawit

Fungsi Tanaman Tumpang Sari di Perkebunan Kelapa Sawit

Para praktisi kebun dapat mengembangkan kreativitas di perkebunan kelapa sawit yang luas lahannya masih memberi banyak ruang. Salah satu hal yang dapat dilakukan di perkebunan ini adalah melakukan penanaman tumbuhan-tumbuhan tumpang sari. Tanaman-tanaman tumpang sari ini dinilai baik, lalu apa saja fungsi tanaman tumpang sari ini? Jawabannya adalah sebagai berikut:

  1. Berguna sebagai pendapatan para petani dan pengelola kecil. Anda bisa memilih tanaman-tanaman seperti umbi-umbian, jagung dan beragam tumbuhan lain yang bisa dikonsumsi sehari-hari. Daripada lahannya dibiarkan begitu saja lebih baik ditanami beragam tumbuhan yang berguna.
  2. Sambil menunggu masa panen kelapa sawit yang tidak terjadi setiap harinya, tanaman-tanaman tumpang sari bisa dijadikan alternatif lahan empuk untuk berbisnis. Bayangkan selagi Anda menanam kelapa sawit, Anda juga bisa sambilan menanam tumbuhan-tumbuhan yang cepat panennya. Hitung-hitung seperti sekali menyelam sambil minum air. Dalam satu lahan perkebunan, anda bisa menambah pundi-pundi penghasilan.
  3. Sumber gizi dan nutrisi bagi mereka yang mengelola perkebunan. Bayangkan jika Anda menanam sayur-sayuran segar dan organik sehat, Anda bisa mengonsumsinya dan tentu itu adalah sayur-sayuran terbaik daripada yang ada di pasaran. Jika panen sayur-sayuran tersebut bisa menghasilkan dalam jumlah besar, tentu juga bisa menjadi sumber pendapatan juga.

Tanaman tumpang sari memang memiliki banyak keuntungan jika ditanam di sela-sela perkebunan kelapa sawit, tetapi akan menjadi bumerang bagi tumbuhan itu sendiri jika tidak tahu bagaimana cara perawatan dan pengolahannya. Adapun beberapa cara agar tanaman-tanaman tumpang sari tumbuh subur dan tidak mengganggu kelangsungan hidup pohon-pohon kelapa sawit adalah sebagai berikut:

  1. Dalam menanam tumbuhan-tumbuhan pendamping, sebaiknya dilakukan pembersihan di sekitar perkebunan agar tidak menjadi sampah dan hama penyakit bagi tanaman sawit itu sendiri.
  2. Akar-akar dari tanaman ini harus benar-benar dirapikan dan disiangi. Dilakukan sistem sanitasi juga agar tidak menjadi inokulum bagi tumbuhan inti yang ada di sana.
  3. Jika masa panen telah selesai seharusnya tanah kembali digemburkan agar tetap sehat dan kandungan haranya tetap ada.
  4. Pemupukan yang dilakukan pada tumbuhan ini haruslah pupuk organik yang stabil seperti dilakukan PKT (Plantation Key Technology) dalam teknologi MOAF® karena jika menggunakan pupuk kimia akan mengganggu kelapa sawit yang ada di sekitarnya. Juga tentunya tak baik bagi tanaman itu sendiri.

Bagi perusahaan yang ingin bertanya lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami +62 821 2000 6888.