Jakarta – Salah satu jalan keluar yang dinilai paling efektif untuk mencegah dampak kampanye hitam sawit Indonesia adalah negosiasi dagang. Hal ini dikemukakan oleh Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa dalam press gathering bertajuk Prosper with the Nation yang digelar di Kota Batu, Jawa Timur.
Menurut Santosa, untuk mengatasi dampak kampanye hitam kelapa sawit di Indonesia, pemerintah harus meningkatkan diplomasi dagang. Terutama yang datang dari negara-negara Eropa.
“Hanya negosiasi dagang baik secara global maupun unilateral yang merupakan jalan keluar paling efektif dan beradab dalam mencegah dampak kampanye hitam sawit Indonesia dalam perdagangan minyak sawit ke depan,” ujarnya seperti ditulis, Jumat (26/1/2018).
Sementara itu, Santosa mengaku sangat senang karena para pejabat tinggi negara, yaitu mulai dari Presiden Joko Widodo, Menko Kemaritiman, Menko Perekonomian, Menteri Luar Negeri, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian sudah satu suara positif saat berbicara mengenai kelapa sawit.
“Bahkan Menteri Luar Negeri sendiri turut angkat bicara tentang sawit di Indonesia. Ini merupakan sebuah hal yang luar biasa bagi kami para pelaku bisnis sawit dan berharap suara-suara positif tersebut ditindaklanjuti dengan aksi-aksi diplomasi intensif untuk melindungi eksistensi sawit Indonesia di pasar global,” ujarnya.
RI dan Malaysia Mendominasi Produksi Minyak Sawit