Sawit Notif – Produksi kelapa sawit stagnan atau malah turun? Ingin segera meningkatkan produksi kelapa sawit agar memperoleh keuntungan? Solusinya, Anda dapat coba melakukan tindakan penyerbukan buatan kelapa sawit melalui teknik khusus secara konsisten.
Selain dapat terjadi secara alami dengan bantuan angin atau serangga penyerbuk, penyerbukan buatan pada tanaman kelapa sawit memang dapat dilakukan secara buatan. Tentu saja manusia harus terlibat dalam proses penyerbukan buatan tersebut.
Apa Itu Penyerbukan Kelapa Sawit?
Penyerbukan kelapa sawit adalah proses yang terjadi ketika serbuk sari dari bunga jantan jatuh ke kepala putik bunga betina pada tanaman kelapa sawit. Proses ini terjadi secara menyilang karena satu pohon kelapa sawit memiliki bunga jantan sekaligus betina.
Secara alami, penyerbukan kelapa sawit terjadi dengan bantuan angin serta serangga penyerbuk Elaeidobius kamerunicus sejenis kumbang.
Namun, penyerbukan alami seperti ini kerap kali terganggu karena faktor tertentu, Misalnya, musuh polinator, curah hujan, keterbatasan populasi bunga jantan, waktu mekar bunga jantan dan betina tidak bersamaan, dan lainnya.
Selain itu, berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi proses penyerbukan pada tanaman kelapa sawit, yaitu:
- Iklim
- Cuaca termasuk curah hujan
- Ketersediaan bunga jantan dan bunga betina kelapa sawit
- Nutrisi tanaman kelapa sawit
- Kondisi lahan perkebunan kelapa sawit
- Ada atau tidaknya OPT atau hama dan penyakit pengganggu tanaman sawit
- Populasi serangga penyerbuk termasuk musuh alaminya
Ketika penyerbukan kelapa sawit terganggu, maka pembentukan buah sawit pun akan terhambat. Inilah yang menjadi salah satu faktor yang membuat turunnya produksi Tandan Buah Segar (TBS) sawit.
Berbagai penelitian pun dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada proses penyerbukan alami. Hasilnya, penyerbukan pada tanaman sawit dapat dilakukan dengan melakukan hand pollination atau penyerbukan buatan.
Pengertian dan Cara Penyerbukan Buatan Kelapa Sawit
Penyerbukan kelapa sawit dapat dilakukan dengan bantuan manusia. Namun, proses penyerbukan tersebut harus dilakukan secara teliti dan konsisten agar berhasil. Berikut cara penyerbukan buatan kelapa sawit:
1. Pengertian Penyerbukan Buatan Kelapa Sawit
Penyerbukan buatan dikenal juga dengan istilah polinasi buatan atau hand pollination. Proses penyerbukan buatan kelapa sawit ini dilakukan dengan bantuan campur tangan manusia.
Tujuannya untuk mempercepat proses penyerbukan serbuk sari bunga jantan ke kepala putik bunga betina.
Kenapa tanaman kelapa sawit membutuhkan penyerbukan buatan? Hal ini karena sebenarnya proses penyerbukan alami kelapa sawit memiliki banyak tantangan.
Salah satunya karena kemunculan bunga jantan dan bunga betina terjadi pada waktu berbeda.
2. Cara Penyerbukan Buatan Kelapa Sawit
Apa saja langkah dalam penyerbukan buatan? Jika belum tahu, maka berikut ini langkah yang dilakukan dalam penyerbukan buatan khusus untuk tanaman kelapa sawit.
- Monitoring di lahan perkebunan sawit untuk menentukan ketersediaan populasi bunga jantan kelapa sawit.
- Proses pemanenan pollen atau serbuk sari yang terdapat di bunga sawit jantan.
- Serbuk sari bunga sawit jantan tersebut kemudian dicampur dengan media pembawa atau talcum powder dan akhirnya dimasukkan ke dalam botol semprot.
- Kemudian, dilakukan penyemprotan campuran tersebut ke kepala putih bunga sawit betina. Campuran tersebut harus diaplikasikan dengan dosis tertentu sekitar 0,25g – 0,5g polen/tandan.
Proses penyerbukan buatan kelapa sawit dapat dilakukan oleh para petani atau pun tenaga ahli perkebunan. Pihak pengelola perkebunan sawit juga bisa bekerja sama dengan laboratorium untuk persiapan hingga pelaksanaan penyerbukan buatan.
Namun, penyerbukan tersebut harus dilakukan pada waktu yang tepat agar keberhasilannya tinggi. Waktu penyerbukan buatan kelapa sawit yang dimaksud harus dilaksanakan ketika bunga sawit betina mengalami masa reseptif yang berlangsung 3-5 hari.
Seperti apa ciri bunga betinanya? Bunga sawit betina akan memiliki putik yang berbentuk 3 kelopak. Bentuk kepala putik tersebut seperti bulan sabit dan warnanya putih. Putik bunga sawit putih akan mengeluarkan aroma estragole ketika memasuki masa reseptif.
Apakah Penyerbukan Buatan Kelapa Sawit Bisa Meningkatkan Produksi?
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencari cara terbaik dalam melakukan penyerbukan buatan kelapa sawit. Hasil penelitian Sulung Research Station tahun 2014 membuktikan bahwa rata-rata fruit set per tandan meningkat.
Peningkatan rata-rata fruit set per tandan tersebut bahkan mencapai 40,6% dibandingkan dengan hasil polinasi atau penyerbukan alami. Penelitian lain bahkan menyebutkan rata-rata fruit set per tandan bisa meningkat hingga 80%.
Fruit set yang dimaksud berupa perbandingan buah sawit yang jadi terhadap keseluruhan buah sawit dalam satu tandan. Artinya, semakin tinggi nilai fruit set, maka Berat Janjang Rata-rata (BJR) kelapa sawit juga akan meningkat.
Berbagai penelitian tersebut menunjukkan bahwa polinasi buatan dengan hand pollination dapat menjadi solusi terbaik untuk membantu meningkatkan produksi kelapa sawit terutama di lahan kelapa sawit yang kekurangan ketersediaan bunga jantan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa produksi kelapa sawit juga ditentukan oleh berbagai faktor lain selain proses penyerbukan. Artinya, agar hasil produksi semakin optimal, maka tetap perlu dilakukan berbagai upaya budidaya kelapa sawit.
Salah satunya dengan melakukan pengendali hayati CHIPS yang merupakan produk andalan dari PKT. Tujuannya agar tidak ada OPT seperti ganoderma yang dapat menyerang kelapa sawit dan menyebabkan penyakit busuk pangkal batang.
Lahan perkebunan kelapa sawit juga harus diberi pupuk secara berkala dan konsisten. Pemberian pupuk meningkatkan buah sawit, sehingga produksinya pun mengalami peningkatan yang optimal.
Penyerbukan Buatan Kelapa Sawit ini Penting Loh!
Penyerbukan buatan kelapa sawit dapat dilakukan melalui bantuan manusia dengan cara memanen serbuk sari bunga jantan dan mencampurkannya dengan media pembawa. Campuran tersebut disemprotkan ke arah kepala putik bunga sawit betina.
Hasil dari penyerbukan buatan tersebut ternyata mampu meningkatkan rata-rata fruit set per tandan mencapai 40,6% hingga 80%. Peningkatan hasil tersebut dibandingkan dengan hasil polinasi atau penyerbukan alami pada tanaman sawit.
Bagi perusahaan yang memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai seputar perkebunan kelapa sawit, jangan ragu untuk mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp 0821-2000-6888.
FAQ
Anda juga bisa mendapat informasi tambahan mengenai penyerbukan buatan kelapa sawit melalui beberapa pertanyaan dan jawaban di bawah ini, yaitu:
Bagaimana Cara Perkembangbiakan Tanaman Kelapa Sawit?
Tanaman kelapa sawit akan berkemabang biak secara alami dengan cara kawin silang. Proses ini dapat terjadi dengan bantuan dari serangga penyerbuk (alami) maupun bantuan langsung dari petani sawit (buatan).
Apa Itu Polinasi Buatan?
Polinasi atau penyerbukan buatan termasuk jenis penyerbukan yang tidak dilakukan oleh serangga penyerbuk kelapa sawit. Namun, polinasi buatan terjadi dengan campur tangan langsung manusia..
Bagaimana Cara Penyerbukan Kelapa Sawit?
Penyerbukan pada tanaman kelapa sawit terjadi secara menyilang ketika serbuk sari bunga jantan mengenai kepala putik bunga betina. Hal ini karena pada satu tanaman kelapa sawit sudah memiliki bunga jantan sekaligus bunga betina.
Kapan Sebaiknya Penyerbukan Dilakukan?
Sebaiknya waktu penyerbukan buatan kelapa sawit dilakukan mulai pukul 06.00 hingga 11.00. Perlu diperhatikan juga agar penyerbukan dilakukan ketika bunga sawit betina memasuki masa reseptif yang berlangsung 3-5 hari.(AD)(SD)(NR)