Jakarta – Bibit palsu disinyalir menjadi biang keladi utama berkurangnya produktivitas kelapa sawit dalam negeri.
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan menurunnya produsi CPO mencapai 30-40% diakibatkan oleh bibit palsu. Naasnya, bibit palsu baru dapat terindikasi ketika tanaman masuk usia remaja.
“Bibit palsu yang menurunkan produksi CPO pada kisaran 30-40% sayangnya, bibit palsu yang marak beredar, baru bisa diketahui remaja,” katanya, Rabu (14/3/2018).
Dia mengatakan regulator akan mengundang korporasi sawit besar untuk membantu pemerintah dalam menyebarkan bibit-bibit sawit yang baik. Darmin menegaskan, bibit tersebut dibeli oleh pemerintah bukan meminta secara gratis. ”Jangan takut, ini tidak gratis. Pemerintah siap membeli bibit tersebut dari dunia usaha,”katanya.
Menurutnya, dengan penyaluran bibit-bibit sawit yang baik dapat mengubah perilaku menanam petani budidaya yang sangat individual. Regulator juga akan membuat pola-pola kluster supaya petani yang ada dalam kluster bisa melakukan eksternalisasi. Supaya efektif, kluster akan dibuat sebanyak 10-12 petani saja.
Selain itu untuk menunjang good agricultural practicess, Kemenko Perekonomian pun akan meningkatkan menjadi 7 juta persil pada tahun ini dan tahun depan 9 juta persil.
Dulu paling banyak, pemerintah hanya membagi 650 ribu persil, Namun mulai tahun lalu jumlah itu kita tingkatkan menjadi 5 juta persil per tahun. Bahkan, tahun ditingkatkan menjadi 7 juta persil dan tahun depan 9 juta persil.
”Jika ini berjalan baik, maka praktis dalam beberapa tahun kedepan seluruh lahan rakyat tersertifikasi,” katanya.
sumber: bisnis.com