Baru Sepekan Naik, Harga TBS Sawit Kembali Anjlok

Baru Sepekan Naik, Harga TBS Sawit Kembali Anjlok

Kalianda – Baru sepekan naik, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di sejumlah kecamatan kabupaten Lampung Selatan kembali anjlok di tingkat petani.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Lampost.co dari sejumlah petani di kecamatan Ketapang dan Sragi, harga TBS kelapa sawit yang semula Rp 950/kg, kini hanya Rp 700/kg.

“Sungguh menyakitkan, baru sepekan naik harga TBS kelapa sawit kembali turun menjadi Rp 700/kg,” kata Baker seorang petani kelapa sawit di Desa Kemukus Kecamatan Ketapang, Jumat (20/7/2018).

Menurut dia, harga TBS sawit sempat menggembirakan petani pada April lalu. Dimana pada bulan empat itu harga sempat mencapai Rp 1.730/kg. Namun beberapa saat kemudian harga terus turun hingga saat ini, hanya Rp 700/kg. Baker berharap harga TBS sawit bisa kembali seperti April 2018.

“Kami berharap pemerintah bisa membantu atau memfasilitasi harga TBS sawit yang menguntungkan petani. Kalau harga seperti ini terus bisa membuat petani alih profesi, karena merugi tanam sawit, “ ujarnya.

Hal senada diungkapkan Heri, petani kelapa sawit di Desa Gandri kecamatan Penengahan yang mempunyai tanaman sawit dilahan seluas 3 hektar. Menurut dia, harga TBS sawit yang tidak menentu dan cenderung terus turun membuat petani sawit kian terpuruk.

“Hasil panen yang mulai membaik. Satu pohon bisa 5-10kg tandan buah segar kelapa sawit. Namun sayang harga justru anjlok. Pekan lalu sempat naik Rp 100/kg, sekarang turun Rp 250/kg,” ungkapnya.

Merosotnya harga sawit dibenarkan oleh Suko salah satu pengepul TBS sawit di wilayah kecamatan Ketapang, Sragi dan Penengahan. Ia menyebutkan harga TBS kelapa sawit di lapak saat ini hanya Rp 1.000/kg, turun Rp 175/kg dari harga sebelumnya Rp 1.175/kg.

“Harga ditingkat petani hanya berani beli Rp 700/kg. Keuntungan dari petani Rp 300/kg utk biaya operasional yang kian tinggi menyusul naiknya harga BBM,“ ujarnya.

sumber: lampost.co