Sawit Notif – TBM dan TM Kelapa Sawit adalah dua istilah yang ada di dalam tahapan perkembangan tanaman Kelapa Sawit. Sebagaimana makhluk hidup lainnya, Pohon Kelapa Sawit juga menjalani proses tumbuh kembang yang dimulai dari bibit hingga menjadi pohon dewasa.
Tentunya di setiap tahap perkembangan ada banyak hal yang harus dipahami oleh petani agar pertumbuhan Sawit maksimal dan hasil panen optimal. Agar lebih jelas, yuk simak uraian di bawah ini,
1. TBM (Tanaman Belum Menghasilkan)
Tanaman belum menghasilkan adalah tanaman kelapa sawit yang telah berumur empat sampai lima tahun dan belum menghasilkan buah kelapa sawit yang siap untuk diolah. TBM terbagi terbagi ke dalam 2 golongan waktu, yaitu:
a. TBM-1
Masa ini dimulai saat tanaman Sawit mencapai umur 12 bulan. Perawatan yang dibutuhkan Tanaman Sawit di masa ini antara lain adalah:
- Konsolidasi tanaman dengan melakukan perawatan sawit pertama setelah masa penanaman.
- Tindakan ini dilakukan jika terdapat tanaman Sawit yang hilang, mati atau kemungkinan tanaman tersebut tidak akan dapat tumbuh secara optimal.
- Pemupukan sesuai kadar usia dan kebutuhan.
- Penyiangan dan pengendalian penyakit serta hama kelapa sawit.
- Perawatan tanaman cover crop (penutup tanah).
- Melakukan inventaris dan pembenahan infrastruktur.
b. TBM-2
Masa ini dimulai setelah Tanaman Sawit berusia 24 bulan dengan melakukan kegiatan:
- Penyisipan untuk mengganti tanaman yang mati, rusak atau hilang.
- Pemupukan dan pengendalian hama + penyakit secara teratur.
- Pembuatan jalan pikul tahap pertama (50% progress).
- Penyiangan, perawatan cover crop, inventaris pokok dan kastrasi. Pengertian dari kastrasi adalah tindakan pembuangan bunga jantan, betina dan buah agar pertumbuhan vegetatif Tanaman Kelapa Sawit menjadi optimal.
c. TBM-3
Setelah Tanaman Sawit berusia 36 bulan maka akan membutuhkan beberapa perawatan sebagai berikut:
- Pemupukan, penyiangan rumput liar serta pengendalian hama & penyakit secara rutin dan teratur. Untuk membantu poin ini pengendali hayati CHIPS dapat digunakan karena CHIPS akan mampu memaksimalkan tumbuh kembang Tanaman Kelapa Sawit.
- Penyelesaian jalan pikul (100% progress).
- Perawatan infrastruktur pada jalan produksi dan jalan panen.
- Pruning, yaitu melakukan pembuangan pelepah daun Sawit di bagian paling bawah yang menyentuh tanah. Tujuannya memastikan agar unsur hara yang diserap akar peruntukannya hanya bagi semua bagian tanaman yang sehat saja.
- Melanjutkan proses kastrasi secara rutin setiap bulan, hingga tanaman Sawit berusia 24 bulan.
2. Mutasi dari TBM Menjadi TM
Tahap perkembangan Kelapa Sawit selanjutnya adalah masuk ke fase TBM dan TM Kelapa Sawit. Fase ini merupakan tahapan penting dan merupakan fase puncak yang paling ditunggu oleh semua pihak pengelola lahan Perkebunan Kelapa Sawit.
Persyaratan Mutasi TBM ke TM
Ada beberapa syarat mutasi TBM dan TM Kelapa Sawit yang harus terpenuhi, antara lain adalah sebagai berikut:
- Setidaknya ada 60% dari total jumlah Tanaman Kelapa Sawit yang ada di dalam satu lahan telah berbuah.
- Berat tandan buah Kelapa Sawit rata-rata mencapai di atas 3 kilogram.
- Mencapai angka kerapatan panen maksimal sebesar 1 : 5. Artinya dalam 5 buah Pohon Sawit terdapat setidaknya ada 1 buah yang telah matang.
- Penutup
TBM dan TM Kelapa Sawit adalah masa-masa krusial yang sangat penting dalam budidaya Sawit. Pasalnya semua tindakan dan kegiatan yang dilakukan pada masa itu akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil panen nantinya..(DK)(AD)(SD)
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut atau ingin melakukan konsultasi mengenai produk, jasa, serta hal lain yang berkaitan dengan hama dan penyakit kelapa sawit, Anda dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888