Serangan Ganoderma pada kelapa sawit banyak dijumpai pada tanah mineral dan tanah gambut yang dapat berakibat fatal bagi kelangsungan hidup tanaman serta berpengaruh pada pengusaha perkebunan tanaman kelapa sawit. Maka itu, salah satu solusi menghadapinya adalah dengan peremajaan kelapa sawit agar generasi tanaman kelapa sawit berikutnya bisa terhindar dari penyakit Ganoderma.
Ganoderma sendiri merupakan masalah serius sebab organisme eukariotik bisa menyerang jaringan akar dan batang tanaman kelapa sawit sampai membusuk dan keropos sehingga tanaman mudah tumbang dan mati. Maka, perlu peremajaan dengan tahapan tertentu sehingga kelapa sawit benar-benar terhindar dari serangan penyakit Ganoderma.
Mengenal Apa Itu Peremajaan Kelapa Sawit (Replanting)
Peremajaan atau replanting adalah salah satu usaha dalam mempertahankan produktivitas perkebunan tanaman kelapa sawit secara berkelanjutan. Dengan cara mengganti atau menumbangkan tanaman yang sudah tidak produktif diganti dengan bibit baru.
Usia menua sekitar 20 hingga 25 tahun adalah masa tidak produktifnya kelapa sawit dalam menghasilkan buah. Apalagi, pada usia tersebut kelapa sawit lebih rentan terhadap serangan penyakit Ganoderma.
Saat terserang, produksi TBS atau tandan buah segar akan menurun, lalu pembentukan bunga dan buah berkurang. Biasanya sekitar 6 hingga 12 bulan kemudian pohon akan mati atau tumbang. Hanya saja, kelapa sawit yang sudah mati atau tumbang akan menimbulkan masalah baru dimana banyaknya inokulum Ganoderma yang siap menularkan penyakit Ganoderma melalui spora yang dihasilkan oleh basidiokarp Ganoderma ke seluruh areal pertanaman.
Cara Peremajaan Kelapa Sawit Agar Terhindar dari Ganoderma
Dalam petunjuk teknis peremajaan kelapa sawit terdapat 2 cara yang bisa dilakukan guna menghasilkan produksi optimal dan menghindari serangan Ganoderma. Cara yang dimaksud adalah:
1. Sistem Chipping
Sistem Chipping adalah metode mencincang batang kelapa sawit yang sudah ditumbangkan bertujuan untuk mempercepat pelapukan batang kelapa sawit sehingga terhindar dari Ganoderma.
Hasil chipping diserak di dalam gawangan, dibiarkan terkena sinar matahari selama satu tahun penuh sehingga lebih cepat mengalami pelapukan dan spora Ganoderma akan mati. Setelah itu, Ganoderma akan bisa dikendalikan dengan baik karena rantai makanan penyakit Ganoderma sudah terputus.
2. Peremajaan Bertahap
Peremajaan bertahap bertujuan untuk mempertahankan sebagian tanaman yang masih sehat dan produktif serta melakukan replanting pada tanaman yang sudah terserang Ganoderma atau yang tidak produktif lagi. Peremajaan bertahap bisa dikombinasikan dengan sistem chipping dan deboling (membuang sisa akar tanaman pada areal replanting).
Tahapan Peremajaan Kelapa Sawit
Adanya peremajaan kelapa sawit adalah salah satu upaya untuk meminimalisir penyebaran serangan Ganoderma. Maka itu, harus ditanggulangi dengan replanting yang bagus dan tersistem dengan baik. Tahapan replanting yang benar adalah sebagai berikut:
1. Penumbangan dan pencacahan tanaman yang akan di replanting
Penumbangan dapat dilakukan menggunakan alat berat excavator. Selanjutnya, dilakukan pembongkaran sisa akar dengan tujuan agar semua sumber inokulum Ganoderma bisa dikendalikan.
Peremajaan kelapa sawit berikutnya dengan pencacahan batang dan cabang agar pembusukan lebih cepat. Proses pencacahan dapat mencegah hama penyakit khususnya Ganoderma dan perkembangbiakan hama Oryctes. Hasil cacahan harus dibuat dengan ukuran tertentu (maksimal ketebalan cacahan 5 – 10 cm). Pekerjaan ini lebih mudah dengan alat bantu berupa excavator dengan bucket khusus (bucket chipping).
2. Penanaman Tanaman Penutup Tanah
Tujuan replanting berupa penanaman tanaman penutup adalah untuk perbaikan sifat kimia, fisika dan biologi tanah pasca penebangan. Dengan tanaman penutup tanah dapat menjaga tingkat kelembapan, membantu mempercepat proses pelapukan sisa tumbangan batang kelapa sawit, munculnya mikroba yang bermanfaat bagi tanaman, dan menjaga keseimbangan mikroba kompetitor dengan patogen di dalam lapisan top soil serta mencegah tumbuhnya gulma dan mencegah erosi. Tanaman penutup biasanya berupa kacang-kacangan.
3. Konservasi Tanah
Konservasi tanah berguna untuk mengatur sistem pembuangan air, mencegah erosi dan memaksimalkan unsur hara. Maka sangat penting membuat teras kontur, teras individu, benteng kontur, hingga drainase (seperti Main Drain, Collection Drain, Field Drain, dan pintu air).
4. Pemancangan Lahan
Salah satu peraturan replanting sawit adalah pemancangan lahan dengan patok/ajir/pancang sebagai tanda pembuatan lubang tanam. Jarak harus tepat agar saat tumbuh nantinya tidak mengganggu tumbuhnya sawit yang lain.
5. Membuat Lubang Tanam
Lubang tanam ideal penanaman kelapa sawit adalah ukuran 60 x 60 x 60 cm dan diamkan, tidak ditanami selama enam bulan menunggu kacangan menutup permukaan tanah agar lubang tanam lebih steril dari serangan hama dan penyakit.
6. Penanaman Kelapa Sawit
Langkah peremajaan sawit rakyat yang terakhir adalah penanaman kelapa sawit. Tanah bagian atas letakkan pada bagian bawah lubang. Lalu buka polybag sawit dan letakkan bibit dengan hati-hati dan timbun bibit dengan tanah bagian dalam.
Setelah itu, untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan Ganoderma sawit, Pekebun dapat mengaplikasikan CHIPS® 2.1 dari Plantation key Technology (PKT) yang bermanfaat menekan dan mengendalikan serangan hama dan penyakit. CHIPS® 2.1 sudah terbukti efektif mencegah dan mengobati Ganoderma pada semua umur tanaman.
7. Pemberian Pupuk MOAF®
Langkah berikutnya adalah pemberian nutrien pupuk memadai seperti pupuk MOAF® yang diformulasi spesifik untuk membantu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Pupuk MOAF® dengan kuantitas premium ini memiliki nutrisi lengkap untuk melengkapi kebutuhan tanaman sawit. Dengan pupuk MOAF® tanaman mendapat nutrisi agar bisa bertumbuh dan produktif secara maksimal.
Pupuk MOAF® terkenal sebagai pupuk yang sangat ramah lingkungan, membantu menetralisir pH tanah, memberikan unsur hara yang lengkap, dan sudah diformulasi khusus untuk setiap jenis tanaman yang berbeda. Dengan pupuk MOAF® berkualitas, peremajaan tanaman kelapa sawit akan lebih optimal dan produktivitas ikut meningkat.
Sudah Siap Melakukan Peremajaan Kelapa Sawit?
Peremajaan kelapa sawit membantu agar tanaman terhindar dari serangan Ganoderma. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah penumbangan dan pencacahan tanaman yang akan di replanting, penanaman kacang-kacangan, konservasi tanah, pemancangan lahan, pembuatan lubang tanam, penanaman kelapa sawit dan pemberian CHIPS® dikombinasi dengan pupuk MOAF®.
Perawatan sawit dengan CHIPS® yang dikombinasikan dengan pupuk MOAF® membantu mengendalikan serangan Ganoderma dan mampu meningkatkan produktivitas tanaman sawit.
Bagi perusahaan sawit yang ingin mengetahui keterangan lanjut dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami +62 821 2000 6888.
FAQ
1. Apa Itu Peremajaan Kelapa Sawit?
Peremajaan kelapa sawit adalah usaha mempertahankan produktivitas perkebunan kelapa sawit. Caranya penumbangan tanaman lama, pencacahan, penanaman penutup tanah, pemancangan, konservasi tanah, pembuatan luang tanam, penanaman bibit, dan pemupukan.
2. Bagaimana agar Kelapa Sawit Terhindar dari Serangan Penyakit Ganoderma?
Caranya dengan melakukan sensus sejak dini, memusnahkan sumber inokulum dan tidak menggunakan bahan kimia berlebihan. Mengaplikasikan teknologi pengendali hayati CHIPS® dari PKT yang merupakan vaksin penyakit Ganoderma terbaik. Setelah itu, melakukan pemupukan secara berkala dan tepat dengan pupuk MOAF® yang merupakan pupuk terbaik dari PKT agar tanaman memiliki daya tahan terhadap serangan hama dan penyakit.