Palembang – Keberhasilan peremajaan perkebunan kelapa sawit petani di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan menjadi acuan program nasional dalam mengembangkan industri perkebunan komoditas tersebut mulai dari hulu hingga hilir.
“Keberhasilan Kabupaten Muba melakukan peremajaan kelapa sawit rakyat itu mendapat sorotan yang positif pada Munas X Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Jakarta beberapa waktu lalu, sehingga menjadi acuan nasional dalam pengembangan komoditas tersebut,” kata Ketua Dewan Pembina Gapki Sumatera Selatan Sumarjono Saragih di Palembang, Rabu (21/3/2018)
Menurut dia, jika peremajaan sawit rakyat ini nantinya bisa diimplementasikan di seluruh wilayah Sumsel tentu kesejahteraan petani sawit semakin meningkat, sebab program peremajaan sawit ini amat realistis.
Program Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin yang kini mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Sumsel pada Pilkada 2018, juga nantinya akan menjadi catatan sejarah karena pada acara peremajaan sawit rakyat itu beberapa bulan lalu langsung dihadiri Presiden RI Joko Widodo.
“Gapki mendukung penuh program peremajaan kebun kelapa sawit rakyat Muba ini, karena nyata dan realistis,” katanya.
Saragih menjelaskan, Sumsel memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 1,2 juta hektare dan di antaranya 42 persen milik petani. Sumsel juga menyumbang sembilan persen dari total 38 juta ton produksi minyak sawit mentah (CPO) secara nasional pada 2017.
Sementara sejumlah petani Desa Batu Marta Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumsel menilai program peremajaan lahan sawit rakyat di Kabupaten Muba itu dapat dilanjutkan di wilayah mereka, karet saat ini petani sawit di daerah itu sangat membutuhkan guna meningkatkan produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.
“Sekarang ini penerapan peremajaan kebun sawit petani di Batu Marta sangat mendesak, kami berharap nantinya peremajaan itu bisa diterapkan di wilayah kami jika Pak Dodi terpilih menjadi Gubernur Sumsel pada pilkada 2018,” kata Ponaryo (48) petani Desa Batu Marta.
Saat ini petani Desa Batu Marta mendambakan bisa menghasilkan karet dan sawit yang berkualitas tinggi dan nilai produksi yang meningkat.
“Kalau hasil produksi berkualitas dan meningkat tentu petani karet dan sawit akan sejahtera dan makmur,” ujarnya kepada awak media.
Menurutnya, saat ini petani membutuhkan program pemerintah yang nyata dan berpihak kepada petani.
Hal senada juga diungkapkan Tokoh Masyarakat Batu Marta, KH Sofyan Shihab, peremajaan kelapa sawit dan karet petani menjadi sebuah harapan, karena mata pencaharian masyarakat di desa itu sebagian besar berkebun sawit dan karet.
sumber: industry.co.id