Sawit Notif – Kini, harga minyak sawit Bursa Berjangka di Malaysia tercatat melorot untuk sesi keempat berturut-turut pada Senin (20/6) ke level terendah selama lima bulan terakhir, hal ini karena Indonesia sudah kembali mendorong ekspor minyak sawitnya, sehingga di prediksi pasokan membaik, sementara harga minyak mentah mengalami penurunan, dikutip Infosawit.com.
Diketahui kontrak minyak sawit acuan FCPOc3 untuk pengiriman September 2022 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange melorot menjadi RM 5.221 (US$ 1.186,59) per ton, atau terdapat mengalami penurunan sekitar 4,27% pada awal perdagangan.
Pada Jumat (18/6) lalu, harga kontrak minyak sawit di Bursa Berjangka Malaysia tercatat menurun sebanyak 8%. Hal ini membukukan sesi terburuk di mingguan dalam enam minggu terakhir.
Kemudian, mengacu dari data Reuters, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Persetujuan Ekspor untuk pengiriman lebih dari 820.000 ton minyak nabati di bawah skema Domestic Market Obligation (DMO) dan program percepatan ekspor yang terjadi pada pekan lalu, hal ini merujuk informasi dari Kementerian Perdagangan RI.
Maka dari itu, saat ini minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait, hal tersebut karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
Sumber: Infosawit.com.