Sawit Notif – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mencatatkan realisasi penyaluran dana program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) hingga Desember 2021 telah mencapai lebih dari Rp 6,5 triliun yang disalurkan kepada sebanyak 105.684 pekebun dengan total areal perkebunan seluas 242.537 hektare (ha), mengutip Kontan.co.id.
Capaian dana tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman dalam konferensi pers virtual, Selasa (28/12). Dalam penyampaiannya itu, Eddy tidak menyangkal bahwa penyaluran dana PSR tahun 2021 dapat dikatakan lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Di mana, pada tahun 2020 lalu, penyaluran dana PSR mencapai Rp2.67 triliun untuk 40.707 pekebun dengan areal seluas 94.033 ha. Sedangkan pada tahun 2021 penyaluran dana PSR hanya mencapai Rp 1.26 triliun untuk 6.266 pekebun dengan areal seluas 42.212 ha
Eddy menjelaskan, penyebab dari penurunan tersebut antara lain terkait permasalahan legalitas lahan khususnya kawasan hutan dan tumpang tindih lahan, permasalahan kelembagaan pekebun, serta tingginya harga minyak mentah sawit (crude palm oil/CPO) yang mengakibatkan rendahnya minat pekebun dalam memulai penanaman kembali.
Lebih lanjut Eddy memaparkan, meskipun periode perlambatan ekonomi yang ekstrim seperti yang sedang dialami Indonesia akibat kemunculan Covid-19 sejak tahun 2020, nyatanya industri sawit adalah satu dari sedikit kegiatan ekonomi yang masih berjalan dengan baik, dan dengan konsisten menyumbangkan kekuatan finansial bagi Indonesia.
BPDPKS menegaskan, seluruh kegiatan prioritas yang dilakukan bertujuan untuk pengembangan kelapa sawit berkelanjutan, dengan tujuan utama menjaga stabilitas harga dan efisiensi biaya produksi yang akan dilakukan melalui penciptaan kualitas produk unggul, kepastian supply, kepastian pasar, tersedianya infrastruktur yang mendukung, serta utamanya untuk melakukan transformasi kesejahteraan rakyat melalui industri kelapa sawit berkelanjutan.
Sumber: Kontan.co.id