Perusahaan Sawit Malaysia Atasi Defisit Pekerja Sawit Dengan Pengembangan Alat Panen Otomatis

Perusahaan Sawit Malaysia Atasi Defisit Pekerja Sawit Dengan Pengembangan Alat Panen Otomatis

Sawit Notif – Sebagai salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar setelah Indonesia, Malaysia tengah dihadapkan berbagai permasalahan dalam pengelolaan kebun sawit, khususnya permasalahan defisit pekerja atau kurangnya jumlah pekerja. Dalam mengatasi hal itu, mengutip Infosawit.com, sebuah perusahaan sawit Malaysia sedang mengembangkan alat pemanen otomatis yang berfungsi untuk mempercepat mekanisasi proses panen sawit, yang dikenal membutuhkan tenaga manusia. 

Alat pemanen otomatis tersebut dijuluki “HARVi”, berupa alat pemotong pohon kelapa sawit pertama dengan kecerdasan digital dan perangkat lunak untuk pemanenan presisi. Dilansir oleh Bloomberg, salah satu Founder atau pendiri IRGA, perusahaan penyedia solusi pertanian presisi berkantor pusat di Kuala Lumpur, Girish Ramachandran menjelaskan, cara kerja HARVi yaitu dengan mendeteksi lokasi pekerja dan pohon melalui sebuah sensor digital. Alat otomatis itu juga dapat melihat apakah para pekerja sedang memotong buah sawit atau memangkas daun sawit. 

Cara demikian akan memberikan transparansi yang lebih besar pada rantai pasok, terlebih kini tekanan internasional untuk lebih ketat dalam menerapkan standar tata kelola lingkungan sosial di industri minyak sawit juga semakin besar. 

Girish berpendapat, teknologi otomatis akan mengurangi ketergantungan Malaysia pada pekerja asing, serta akan menambah ketertarikan bagi penduduk lokal. Saat ini, industri kelapa sawit Malaysia memiliki tingkat digitalisasi yang cukup rendah bila dibandingkan dengan industri lainnya. Hal ini dikarenakan kondisi sektor sawit yang dinilai sulit dan berbahaya. 

Sejak pemerintahan Malaysia menutup perbatasan dan membekukan perekrutan pekerja asing karena pandemi Covid-19, para petani sawit di Malaysia terpaksa membiarkan buah sawit yang telah siap dipanen akhirnya membusuk di pohon, padahal harga minyak sawit sedang melonjak ke nilai tertinggi. Hasilnya, produksi minyak kelapa sawit Malaysia berada di posisi terendah dalam lima tahun terakhir. 

Sumber: Infosawit.com