MEDAN – Ganoderma adalah salah satu jenis organisme menempel pada tanaman perkebunan seperti tanaman sawit. Berbentuk jamur, tumbuhnya Ganoderma dapat menyebabkan penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit yang dapat berpotensi sebagai ancaman bagi penurunan produktivitas sawit hingga mencapai angka 36 ton per hektar (ha) kebun setiap tahunnya.
Kepada Kontan.co.id, Direktur Ganoderma Center Darmono Taniwiryono mengatakan bahwa Ganoderma harus dikendalikan secara komprehensif dan tidak bisa secara parsial atau langsung menyeluruh. Penggunaan benih sawit unggul dan moderat toleran terhadap Ganoderma bukanlah sebuah jaminan tanaman dapat terbebas dari jangkitan Ganoderma.
Darmono menerangkan, tanaman kelapa sawit tidak bisa sepenuhnya terbebas atau aman dari Ganoderma, dikarenakan adanya varian faktor lingkungan abiotik. Terlebih, di antara satu daerah dengan daerah lainnya memiliki perbedaan latar belakang genetik tanaman.
“Ganoderma mampu beradaptasi melalui rekombinasi seksual membentuk galur-galur baru, menyebabkan patahnya ketahanan tanaman,” ujar Darmono.
Oleh sebab itu, Darmono menyarankan kepada perusahaan-perusahaan sawit untuk tidak melupakan komponen pengendalian terpadu lainnya, seperti penghancuran sumber inokulum, pembuatan parit isolasi, penggunaan musuh alami, serta pemupukan yang berimbang antara pupuk kimia dan organik.
Penggunaan pupuk merupakan salah satu langkah pengendalian yang tepat dan cepat. Salah satu pilihan pupuk yang dapat digunakan adalah pupuk MOAF® dan pengendali hayati CHIPS® yang telah terbukti berhasil mengendalikan penyakit tanaman Ganoderma pada banyak perkebunan sawit milik swasta maupun negeri.
Ketarangan lebih lanjut silahkan kunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.
sumber : industri.kontan.co.id