Tahun 2018 menjadi momen penting bagi penerapan Prinsip dan Kriteria (P&C) Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Lantaran tahun ini menjadi momen bagi peninjauan P&C RSPO guna mencapai skim yang lebih sempurna.
Dikatakan Audry Lee dari Olam International Ltd salud-hombres.com., ada beberapa catatahn penting dalam peninjauan (review) P&C RSPO sawit yang baru, misalnya memasukan standar baru mengenai upaya penghidaran deforestasi, menghindari pengembangan perkebunan kelapa sawit di lahan gambut, dan tidak membuka areal berkarbon stokm tinggi (HCS). “P&C Review ini memiliki tujuan untuk menjadikan minyak sawit berkelanjutan sebagai norma,” katanya, dalam pemarapan di acara Annual Roundtable Meeting RSPO (RT 16) yang dihadiri InfoSAWIT, Rabu (14/11/2018) di Kota Kinabalu, Malaysia.
Lebih lanjut kata Udry, RSPO diharapkan menjadi wadah dalam upaya menghadapi bersama tantanga minyak sawit berkelanjutan secara bersama. “Seharusnya tujuan itu bisa kita capai,” ungkap Audry.
Sementara dikatakan Faizal Parish dari Global Environment Center, Pada P&C yang akan disahkan, sudah sangat jelas bahwa pengembangan perkebunan kelapa sawit di lahan gambut harus dihindari. “Jika kondisinya sudah terlanjur maka bisa dilanjutkan dengan syarat dan kondisi yang telah ditetapkan,” katanya.
Lebih lanjut kata Parish, semua growers harus mengikuti prosedur P&C RSPO yang akan ditetapkan. Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menghindari pengembangan kelapa sawit di areal gambut, pertama, arealm gambut yang ada dijadikan areal konservasi, dan kedua, jika sudah tertanam kelapa sawit maka setelah satu periode haruslahan yang digunakan harus dikembalikan seperti semula. “Lahan gambut harus dijaga,” tandas Parish.