Sumatera Utara (Sumut) menjadi salah satu penghasil terbesar kelapa sawit terdapat 1,1 juta hektar lahan kelapa sawit di Sumatera Utara. Lalu terdapat 2,1 hektar lahan perkebunan kelapa sawit. Dari Jumlah tersebut terdapat produksi perkebunan kelapa sawit hingga 15,8 ton dan produksi minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPU) 5,5 ton.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut, Hermansjah mengatakan dengan berlandaskan data inilah Workshop digelar dengan tema “Membangun Awareness dan Persepsi Positif Industri Kelapa Sawit di Kalangan Netizen” dengan narasumber Kacuk Sumarto, Wakil Ketua Urusan Organisasi GAPKI, Achmad Maulizal Sutawijaya, Corporate Secretary BPDP KS, dan Muhammad Ihsan Pemimpin Umum Warta Ekonomi di Four Points by Sheraton Medan, Rabu (24/10/2018).
“Dengan tergelarnya workshop ini kita dapat mengetahui sampai sejauh mana perkebunan kelapa sawit dan CPO di kegiatan ekonomi khususnya perekonomian rakyat Indonesia terutama di Sumut,” katanya.
Bahwa workshop yang digelar ini merupakan tindak lanjut dari Hari Pers Nasional (HPN) beberapa waktu lalu, dimana Sumut tepatnya di Medan terpilih menjadi tiga kota terbesar untuk menyelenggarakan workshop ini selain di Surabaya dan Palangkaraya.
“Apalagi kelapa sawit ini menjadi salah satu penyelamat ekonomi Indonesia saat kritis, sehingga dengan devisa yang ada negeri ini terus eksis. Sedangkan CPO ini dibutuhkan di setiap negara dan kita ketahui saat ini sudah diciptakan menjadi bahan bakar pengganti solar,” ujarnya.
Selain itu CPO yang sudah banyak digunakan untuk membuat kosmetik kini juga bisa dibuat menjadi bahan bakar untuk tenaga diesel dan lainnya. Maka diharapkan olahan kelapa sawit ini tak perlu dikirim ke luar jawa lagi, kita olah di Sumut agar bisa memperluas lapangan pekerjaan juga.
“Dapat kita contohkan Riau yang memiliki gas dan minyak sehingga bisa mendapatkan pendapatan 2% untuk daerahnya. Sehingga diharap pengolahan kelapa sawit yang luas di Sumut ini juga bisa berkontribusi ke pemerintah dan terutama ke masyarakat luas,” pungkasnya.
sumber: wartaekonomi.co.id