Ketahui Fruit Set Kelapa Sawit dan Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhannya

fruit-set

Sawit Notif – Ingin produktivitas tanaman kelapa sawit meningkat? Pastikan untuk memperhatikan semua aspek penting termasuk fruit set kelapa sawit. Ketika fruit set rendah, maka hasil panen sawit juga akan rendah dan begitu pula sebaliknya.

Hal ini terjadi karena fruit set bisa menentukan seberapa banyak bunga betina yang berhasil menjadi buah. Kini permasalahannya, para petani harus mengatasi tantangan dan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan atau kenaikan fruit set.

Apa Itu Fruit Set Kelapa Sawit?

Fruit set sawit dapat diartikan sebagai perbandingan antara jumlah buah sawit yang jadi atau berhasil terbentuk dengan jumlah total buah sawit pada satu tandan. Perhitungan total buah dalam satu tandan juga termasuk buah partenokarpi.

Buah sawit yang jadi memiliki inti buah yang nantinya bekembang dan bisa menghaslkan minyak. Sementara itu, ciri buah partenokarpi yang dimaksud berupa buah sawit yang tidak memiliki inti sawit karena buah terbentuk tanpa adanya pembuahan atau penyerbukan.

Perkebunan kelapa sawit bisa memiliki tingkat produktivitas yang tinggi ketika persentase hasil perhitungan fruit set sawit di atas 75%. Semakin tinggi nilai fruit set akan menghasilkan tandan buah sawit yang besar, berat, dan berkualitas dengan buah-buah sawit kecil.

Proses Pembentukan Fruit Set Kelapa Sawit

Fruit set terbentuk melalui proses yang cukup panjang sebelum akhirnya bisa mempengaruhi produktivitas tanaman sawit. Tentu saja masing-masing tahapan pada proses pembentukan fruit set buah sawit tidak boleh terganggu agar persentasenya tidak rendah.

Bagaimana prosesnya? Jika belum tahu, maka berikut ini beberapa tahapan dalam proses pembentukan fruit set pada tanaman sawit, yaitu:

1. Tahap Pembentukan Bunga Jantan dan Betina

Tanaman kelapa sawit yang telah cukup usia akan mampu menghasilkan bunga betina dan bunga jantan. Jumlah dua jenis bunga sawit ini harus seimbang agar proses penyerbukan nantinya juga bisa berjalan lebih optimal.

2. Tahap Penyerbukan

Penyerbukan antara bunga jantan dan betina tanaman sawit dapat terjadi secara alami dengan bantuan serangga penyerbuk. Contohnya, kumbang penyerbuk Elaeidobius kamerunicus yang bisanya ditemukan di perkebunan kelapa sawit.

Kumbang penyerbuk ini akan membawa serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina kelapa sawit dan terjadilah proses penyerbukan.

3. Tahap Pembuahan dan Perkembangan Buah

Ketika proses penyerbukan telah berhasil dilakukan, maka bunga sawit betina akan berkembang dan nantinya menjadi buah sawit siap panen. Perhitungan persentase fruit set juga kemudian bisa dilakukan.

Cara menghitung fruit set dilakukan dengan menghitung jumlah buah sawit yang berhasil terbentuk dengan jumlah total keseluruhan buah sawit dalam satu tandan yang sama.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fruit Set

Penurunan fruit set menjadi salah satu tantangan yang sering dihadapi petani sawit. Sebenarnya permasalahan ini dapat diatasi mulai dengan memahami dan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fruit set.

1. Kondisi Lahan

Kondisi lahan perkebunan sawit sangat mempengaruhi pertumbuhan fruit set. Lahan dengan suhu ekstrim, curah hujan yang terlalu tinggi atau bahkan musim kemarau berkemabngan bisa membuat proses penyerbukan terganggu dan menurunkan fruit set.

Selain itu, jenis lahan juga mempengaruhi persentase fruit set yang dimiliki kebun sawit. Penelitian yang dilakukan Wirandana MA dan Banowati G (2022) bahkan memperlihatkan rata-rata nilai fruit set di lahan gambut sebesar 58,21%.

Sementara itu, nilai fruit set perkebunan sawit yang tumbuh di lahan pasiran sebesar 54,08 %. Kedua jenis lahan tersebut memiliki nilai fruit set tergolong kedalam kelas 3 (50 -74%).

2. Ketersediaan Air dan Unsur Hara

Tanaman kelapa sawit membutuhkan air dan unsur hara yang cukup untuk tumbuh dan berkembang termasuk dalam pembentukan bunga.

Tanaman sawit yang kekurangan nutrisi dan unsur hara akan kesulitan membentuk bunga. Bunga yang sudah terbentuk bahkan bisa layu atau rontok sebelum menjadi buah.

Oleh karena itu, menjaga keseimbangan unsur hara melalui pemupukan sangat penting dilakukan guna mendukung keberhasilan dan kenaikan nilai persentase fruit set sawit.

3. Kualitas Penyerbukan

Fruit set kelapa sawit juga dipengaruhi oleh kualitas penyerbukan yang terjadi di perkebunan. Oleh karena itu, populasi dari kumbang penyerbuk di kawasan perkebunan sawit harus dijaga dengan baik.

Pihak pengelola perkebunan dapat melakukan upaya penangkaran kumbang penyerbuk di dalam perkebunan sawit untuk menjaga populasinya. Selain itu, penggunaan pestisida di kebun sawit juga tidak boleh berlebihan agar tidak membunuh serangga penyerbuk,

Kualitas penyerbukan juga dapat terjadi secara optimal ketika jumlah bunga jantan dan betina dalam satu blok kebun sawit dapat dijaga agar tetap seimbang. Jangan sampai keberadaan bunga betina sawit terlalu sedikit, sehingga hasil penyerbukan pun tidak akan optimal.

4. Genetik dan Varietas

Sejak awal pembibitan sangat penting untuk memilih jenis sawit berkualitas agar mampu tumbuh dan berkembang secara optimal. Beberapa varietas sawit unggulan sangat dianjurkan untuk dipilih karena cenderung memiliki fruit set lebih tinggi.

5. Manajemen Perkebunan Sawit

Pihak pengelola perkebunan kelapa sawit juga memiliki peranan besar dalam menentukan persentase fruit set. Pengelolaan kebun sawit yang dilakukan dengan baik dan optimal akan membuat fruit set tinggi, sehingga produktivitas dan hasil panen sawit juga lebih optimal.

Tingkatkan Produktivitas Sawit dengan PKT!

Pemahaman terhadap fruit set kelapa sawit bisa membantu meningkatkan jumlah panen sawit atau produktivitas perkebunan sawit. Fruit set dapat ditingkatkan dengan memperhatikan berbagai faktor termasuk memperbaiki kegiatan perawatan kebun dengan tepat.

Pastikan juga untuk menjaga keseimbangan penyerbukan, pemupukan untuk menambah nutrisi serta unsur hara, hingga pengawasan langsung di lapangan.

Untuk informasi lebih lengkap terkait cara meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit Anda, silahkan hubungi 0821-2000-6888 atau kunjungi website https://pkt-group.com/.

FAQ

1. Apa Artinya Fruit Set?

Secara singkat, sebenarnya fruit set adalah tatanan buah. Secara spesifik pada perkebunan sawit, fruit set digunakan untuk menggambarkan perbandingan buah sawit yang berhasil terbentuk terhadap keseluruhan total buah yang ada dalam satu tandan.

2. Apa Dampaknya Jika Fruit Set Kelapa Sawit Rendah?

Ketika fruit set rendah, maka kebun sawit akan mengalami penurunan produksi tandan buah segar. Selain itu, peningkatan jumlah bunga kosong juga bisa terjadi sehingga menurunkan efisiensi panen secara keseluruhan.

3. Berapa Persentase Fruit Set Kelapa Sawit yang Ideal?

Sebaiknya, fruit set kebun sawit berada pada kisaran 60% hingga 75%. Ketika berada di bawah batas tersebut, maka mungkin ada permasalahan pada proses penyerbukan, nutrisi tanaman sawit, atau bahkan lingkungan perkebunan kelapa sawit.

4. Bagaimana Cara Agar Sawit Berbuah Lebat?

Tanaman sawit dapat menghasilkan buah yang lebat dan berkualitas ketika dilakukan perawatan optimal termasuk melakukan pemupukan. Pastikan untuk memberi pupuk MOAF dengan kandungan unsur hara lengkap sesuai dosis agar produktivitas lebih optimal.(AD)(SD)(DK)