Sawit Notif – Pemerintah Indonesia terus berupaya mendorong pengembangan hilirisasi sawit untuk meningkatkan nilai tambah komoditas ekspor andalan nasional, yaitu kelapa sawit. Upaya tersebut membuahkan hasil dengan wujud komposisi ekspor minyak sawit Indonesia yang 76 persennya berbentuk produk olahan, terhitung hingga September 2021.
Pencapaian tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Tofan Mahdi dalam Market Review IDX Channel, Senin (13/12).
Berdasarkan paparan Tofan, hingga September 2021, total produksi sawit Indonesia mencapai 38,14 juta ton, dengan total ekspor sawit mencapai 25,67 juta ton. Adapun komposisi ekspor dalam bentuk sawit mentah (crude palm oil/CPO) hanya mencapai 2,2 juta ton.
Tofan menilai, capaian ekspor produk olahan merupakan pencapaian yang baik, sebab Indonesia tidak lagi hanya mengandalkan produk minyak sawit mentah. Namun, Tofan tetap mempertanyakan persoalan tentang apakah pemerintah berupaya mendorong hilirisasi sawit hingga pada produk akhir. Sebab, jika sampai produk akhir, artinya pemerintah juga harus bersiap untuk bersaing dengan produsen penguasa pasar dunia.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai hilirisasi produk kelapa sawit Indonesia belum berkembang. Padahal, hilirisasi sawit sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit dan pelaku sektor perkebunan kelapa sawit lainnya.
Sumber: IDXChannel.com