MEDAN – Jamur Ganoderma atau yang juga biasa dikenal sebagai jamur akar merah pada sawit telah menjadi momok yang menyerang tanaman sawit berusia di atas 15 tahun, hingga menyebabkan produksi kelapa sawit terancam menurun.
Berkaitan dengan Ganoderma, kepada Koran.Tempo.Co, Kepala Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Darmono Taniwiryono mengatakan sudah sepertiga kawasan perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara dan Lampung hancur akibat serangan jamur ini. Dengan total kerugian diperkirakan mencapai US$ 256 juta per tahun, akibat hilangnya setiap 1 persen produksi sawit nasional.
Darmono juga menyampaikan, tingkat kematian pohon sawit di lapangan bisa mencapai 40%, terutama tanaman yang sudah diregenerasi ketiga kalinya atau lebih.
“Akibat serangan Ganoderma, kerugian sangat besar. Banyak perusahaan baru sadar karena tidak pernah memperhitungkan serangan jamur tersebut dalam biaya produksi” Ujarnya.
Sebagai langkah pencegahan serangan Ganoderma atau jamur akar merah, Darmono menyarankan langkah peremajaan pada sawit, serta pengaplikasian pupuk yang tepat.
Pada tahun 2021, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan perlakuan peremajaan sawit sebesar 180 ribu hektar. Angka tersebut tidak berbeda dengan target 2020 maupun pada 2022 mendatang. Dari target tersebut, potensi peremajaan sawit rakyat kurang lebih mencapai 2,78 juta hektar.
Ketarangan lebih lanjut silahkan kunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.
sumber : koran.tempo.co
One Comment on “Waspadai Jamur Ganoderma : Penyebab Hancurnya Ribuan Hektar Perkebunan Sawit”
Comments are closed.