Sawit Notif – Tidak bisa dipungkiri jika pupuk adalah komponen penting untuk pertumbuhan pohon kelapa sawit. Hanya saja, terkadang Anda bingung harus memberikan pupuk seberapa sering dan seberapa banyak. Karena itulah proses soil sampling unit diperlukan.
Jika Anda masih belum paham soal apa itu soil sampling unit, maka Anda tidak perlu khawatir. Alasannya karena semua detail informasinya akan dibahas secara lengkap di sini, termasuk soal definisi dan proses penerapannya. Temukan penjelasannya di bawah!
Mengenal Soil Sampling Unit dengan Lebih Dekat
Secara garis besar, soil sampling unit adalah proses analisa tanah yang bertujuan untuk menentukan dosis dan porsi pupuk yang dibutuhkan. Semua langkah analisa ini sudah diatur secara ilmiah, sehingga hasil perhitungannya akan lebih tepat dan akurat.
Anda juga akan mengenal kegiatan ini dengan nama SSU, mengingat SSU adalah singkatan dari soil sampling unit. Tujuan utamanya agar dosis pupuk sudah sesuai dengan kebutuhan tanah. Terutama untuk memenuhi unsur hara di dalam tanah dan mencegah penyakit.
Selain SSU, Anda juga akan mengenal istilah LSU atau leaf sampling unit. Pastinya, SSU dan LSU sama-sama penting bagi pohon sawit Anda. Keduanya berfungsi untuk menganalisis status hara pohon sawit dengan metode ilmiah di laboratorium.
Perbedaan SSU dan LSU ada pada objek analisisnya. Jika objek soil sampling unit kelapa sawit adalah tanah, maka objek leaf sampling unit kelapa sawit adalah daun. Meski objeknya berbeda, namun tujuannya tetap sama, yaitu untuk mencari tahu kebutuhan pupuk.
Fungsi Soil Sampling Unit
Ada beberapa fungsi kegiatan analisis tanah ini untuk mengukur kebutuhan pupuk kelapa sawit. Beberapa contoh fungsi SSU yang paling umum adalah sebagai berikut!
1. Mencegah Penyakit Sawit dan Pengurangan Produksi Kelapa Sawit
Jika Anda bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika pohon sawit kekurangan pupuk, jawabannya sangat beragam. Pertama, produksi pohon sawit pasti akan tidak maksimal karena kekurangan unsur hara. Pada beberapa kasus, penyakit akan mulai berdatangan.
Ada beberapa penyakit sawit yang bisa menyerang jika kekurangan pupuk, contoh yang paling umum adalah ganoderma sawit. Serangan jamur akar merah juga akan menghantui Anda. Jadi, eksistensi SSU kelapa sawit sangat lah penting di dalam bisnis.
Karena berpengaruh pada hasil produksi, Anda juga membutuhkan SSU untuk menjaga produksi kelapa sawit agar tetap stabil. Hasilnya, Anda tetap bisa memproduksi hasil panen secara maksimal tanpa takut rugi karena bakal buah yang berkurang.
2. Memastikan Pemilihan Pupuk Sudah Tepat
Semua pohon kelapa sawit pasti butuh pupuk agar bisa tumbuh dengan baik dan sehat. Namun, tidak semuanya butuh pupuk yang sama di waktu yang sama. Kebutuhan pupuk tersebut akan tergantung pada kondisi dan unsur hara yang ada di dalam tanah.
Jika tanah kekurangan nitrogen, maka Anda perlu pupuk yang bisa meningkatkan unsur nitrogen. Bila tanah kekurangan magnesium, maka Anda perlu pupuk yang bisa meningkatkan unsur magnesium. Hal ini juga berlaku untuk unsur-unsur hara yang lain.
Jadi, jangan sampai salah memilih pupuk, mengingat semua unsur hara punya fungsi masing-masing yang tidak kalah penting. Jika pemberian jenis pupuk kurang tepat, hasilnya pun tidak akan maksimal dan memuaskan.
3. Menghemat Biaya untuk Membeli Pupuk
Anda juga bisa berhemat karena hanya mengeluarkan biaya untuk pupuk yang sudah pasti dibutuhkan saja. Mengingat pupuk adalah pengeluaran paling besar untuk para pemilik pohon sawit, segera ketahui bagaimana cara kerja soil sampling unit.
Cara Kerja SSU
Pada dasarnya, ada beberapa tahapan soil sampling unit yang perlu Anda lakukan agar tahu kebutuhan pupuk pohon kelapa sawit, yaitu:
1. Identifikasi Kondisi Perkebunan Sawit
Sebagai langkah pertama, Anda perlu mengidentifikasi kondisi perkebunan sawit terlebih dulu. Kenali apakah ada gulma dan hama di sekitar pohon sawit, apakah ada tunas sawit, bagaimana teknik perawatan sawit, kondisi air dan tanah di perkebunan, dan lain-lain.
2. Ambil Sampel Tanah
Kemudian, langkah-langkah SSU kelapa sawit yang selanjutnya adalah pengambilan sampel tanah. Anda bisa mengelompokan sampel tanah berdasarkan hasil identifikasi kondisi perkebunan sawit di atas. Misalnya berdasarkan eksistensi gulma yang ada di sekitar pohon.
3. Pengujian Laboratorium
Jika semua sampel sudah tersedia, Anda bisa membawanya ke laboratorium. Tujuan utamanya untuk menganalisis kondisi tanah di perkebunan tersebut secara ilmiah. Cek unsur hara apa saja yang terkandung di dalam tanah untuk semua sampel di semua kelompok.
Selain itu, jangan lupa mencatat unsur hara apa saja yang kurang di dalam tanah tersebut. Hal ini agar Anda tahu produk pupuk yang tepat untuk memperkaya dan memenuhi kebutuhan unsur hara. Pastikan semua detail hasilnya Anda catat agar tidak lupa.
4. Menyusun Rencana Pemupukan Pohon Sawit di Perkebunan
Pada tahap terakhir, Anda tinggal menyusun rencana pemupukan pohon sawit berdasarkan hasil analisis. Cek semua catatan yang Anda dapatkan di laboratorium, lalu mulai ukur kebutuhan tanaman, termasuk jenis pupuk dan juga dosisnya.
5. Proses Pemupukan
Jika rencananya sudah ada, maka langkah yang selanjutnya adalah melakukan proses pemupukan. Anda bisa menaburkan pupuk ke pohon kelapa sawit yang membutuhkan unsur hara tambahan dengan dosis yang sesuai berdasarkan hasil analisis SSU barusan.
Penting untuk Anda catat bahwa proses analisis SSU perlu dilakukan secara rutin, terutama jika Anda menyadari ada hal yang berubah dari perkebunan. Selalu lakukan identifikasi kondisi perkebunan sawit untuk mengetahui kapan perlu melakukan SSU.
Rawat Perkebunan Sawit Anda dengan Produk PKT!
Itulah segala hal yang perlu Anda ketahui tentang SSU, termasuk definisi, fungsinya untuk mengukur kebutuhan pupuk pohon sawit, hingga tahapannya dari awal sampai akhir. Jadi, apakah Anda sudah siap untuk mulai melakukan analisis ilmiah yang satu ini?
Setelah melihat hasil soil sampling unit, Anda bisa beli Biopestisida CHIPS dan kebutuhan pupuk lain di website PKT Group. Bagi pihak perkebunan sawit yang ingin mendapatkan informasi lebih lengkap silahkan hubungi 0821-2000-6888 atau kunjungi website www.pkt-group.com
FAQ
- Apa Itu Soil Sampling?
Soil sampling adalah proses analisa tanah yang bertujuan untuk menentukan dosis dan porsi pupuk yang dibutuhkan oleh perkebunan sawit.
- Apa Saja 5 Tahapan Pengambilan Sampel Tanah untuk SSU?
Ada 5 tahapan yang perlu Anda lakukan, yaitu mengidentifikasi kondisi perkebunan sawit, mengambil sampel tanah, menguji sampel di laboratorium, menyusun rencana pemupukan pohon sawit di perkebunan, dan melakukan proses pemupukan.
- Apakah Bisa Melakukan Pengambilan Sampel Tanah untuk SSU Sendiri?
Bisa, tapi perlu didampingi oleh ahli agar hasilnya lebih akurat.
- Berapa Kedalaman Pengambilan Tanah untuk SSU yang Paling Ideal?
Kira-kira 20 cm untuk semua sampel, cek beberapa sampel sekaligus agar hasilnya lebih akurat.(AD)(SD)(DK)

