Sawit Notif- Ganoderma boninense adalah jamur patogen tanah yang menjadi penyebab utama penyakit busuk pangkal batang (BPP) pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis). Penyakit ini merupakan salah satu masalah utama dalam budidaya kelapa sawit di Asia Tenggara, terutama di Indonesia dan Malaysia. Untuk memahami cara pengendalian yang efektif, penting untuk mengenal secara menyeluruh siklus hidup Ganoderma boninense.
Tahapan Siklus Hidup Ganoderma boninense
-
Spora (Basidiospora)
- Ganoderma boninense menghasilkan spora seksual yang disebut basidiospora, yang dilepaskan dari tubuh buah (basidiokarp).
- Spora ini sangat ringan dan menyebar melalui udara, air hujan, atau percikan tanah.
- Umur spora di lingkungan dapat bervariasi dari beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada kondisi lingkungan.
-
Germinasi Spora dan Hifa Monokariotik
- Spora yang jatuh di jaringan akar atau permukaan tanah yang sesuai akan berkecambah, membentuk hifa monokariotik.
- Hifa ini tidak bersifat patogenik sampai melakukan fusi (plasmogami) dengan hifa lain yang kompatibel.
- Tahapan ini terjadi dalam 1–4 minggu setelah spora jatuh.
-
Plasmogami dan Pembentukan Hifa Dikariotik (Infektif)
- Dua hifa monokariotik yang kompatibel akan mengalami plasmogami, membentuk hifa dikariotik, yang merupakan tahap infektif utama.
- Hifa ini menyerang akar dan jaringan batang bagian bawah tanaman kelapa sawit, menyebabkan dekomposisi jaringan dan gangguan transportasi air dan nutrisi.
- Proses ini berlangsung selama beberapa bulan hingga lebih dari setahun.
-
Kolonisasi dan Gejala Infeksi
- Hifa dikariotik berkembang di dalam jaringan tanaman, merusak jaringan vaskular dan menyebabkan gejala khas seperti daun menguning, pelepasan pelepah, hingga kematian tanaman.
- Tahap ini bisa berlangsung selama 1–3 tahun, tergantung pada umur tanaman dan lingkungan sekitar.
-
Pembentukan Basidiokarp (Tubuh Buah)
- Setelah hifa matang dan jaringan tanaman banyak terdekomposisi, jamur akan membentuk basidiokarp atau tubuh buah di permukaan batang atau akar.
- Tubuh buah ini merupakan struktur reproduksi untuk menghasilkan basidiospora baru.
- Terbentuk biasanya setelah 1–2 tahun infeksi, tergantung tingkat keparahan penyakit.
-
Pelepasan Spora dan Kematian
- Basidiokarp akan melepaskan jutaan spora untuk memulai siklus baru.
- Jamur akan mati apabila:
- Jaringan tanaman inang habis (mati total).
- Terpapar kondisi ekstrem (kering, panas tinggi).
- Terkena agen pengendali biologis atau kimiawi.
Umur hidup total Ganoderma boninense di dalam jaringan tanaman biasanya 1,5 hingga 3 tahun, tetapi dapat lebih lama jika kondisi lingkungan sangat mendukung dan tanaman masih hidup sebagian.
Kesimpulan
Siklus hidup Ganoderma boninense dimulai dari spora yang berkecambah, membentuk hifa, melakukan infeksi aktif, membentuk tubuh buah, dan akhirnya menghasilkan spora baru. Umur hidup jamur ini bervariasi, umumnya antara 1 hingga 3 tahun per siklus infeksi, dan dapat terus berlanjut selama masih ada inang dan lingkungan mendukung. Pemahaman siklus ini sangat penting dalam strategi pengendalian penyakit Ganoderma di kebun kelapa sawit.(AD)(DK)(NR)