Sawit Notif – Sekjen Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Mansuetus Darto, mengatakan bahwa kendala yang kerap dihadapi petani kelapa sawit masih saja tidak berubah. Hal ini muncul sebelum masa pandemi Covid-19 hingga saat ini, katanya.
Mengutip Infosawit.com, pada acara Indonesian Palm Oil Smallholders Conferences & Expo yang kedua tahun 2022 (2nd IPOSC & Expo 2022), Mansuetus Darto, mengatakan kendala yang dihadapi oleh petani sampai saat ini tidak ada perbedaan yang mencolok, masih seputar legalitas lahan, harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit, dan sejumlah kendala lainnya.
Sebab itu, Darto mempertanyakan bagaimana jawaban pemerintah atas masih munculnya beragam kendala yang dihadapi oleh para petani sawit. Karena itu, menurutnya pemerintah harus membuat kebijakan yang tidak terlalu menghambat petani sawit.
Sedangkan, Anggota DPR-RI Komisi IV, Riezky Aprilia, mengatakan bahwa wakil rakyat membutuhkan rekomendasi yang tepat mengenai kendala yang sedang dihadapi petani sawit saat ini, sehingga pada rapat sidang DPR atau pemerintah bisa disampaikan dan menjadi acuan yang valid.
“Jadi saya dianggap tidak asal ngomong, tapi ada sumbernya yang berasal dari petani,” katanya.
Riezky mengatakan juga bahwa banyak petani karet di Sumatera Selatan sudah mulai tergiur untuk membudidayakan kelapa sawit, lantaran harga sawit dianggap cukup tinggi dibandingkan karet. Tetapi, dirinya khawatir bila tidak ada kebijakan yang tepat mengenai harga, ketika petani itu sudah mengkonversi karetnya menjadi sawit justru harga sawit malah melorot, ini sangat merugikan, katanya.
Maka, diharapkan pemerintah bisa komit dan konsisten dalam upaya pengembangan sawit rakyat, sebab itu rekomendasi dari lapangan sangat dibutuhkan guna membuat kebijakan yang tepat bagi petani sawit.
Sumber: Infosawit.com