Rekor Tertinggi Ekspor Sawit Tercapai di Mei 2021

Rekor Tertinggi Ekspor Sawit Tercapai di Mei 2021

Sawit Notif – Meskipun dunia sedang dilanda oleh pandemi virus Covid-19, ternyata tidak menyurutkan pasar industri kelapa sawit. Mengutip dari Kontan.co.id, tercatat pada Mei 2021, nilai ekspor produk minyak kelapa sawit mencapai rekor bulanan tertinggi sepanjang sejarah, yaitu sebesar USD 3,063 miliar.

Pencapaian tersebut tidak terlepas dari pengaruh harga rata-rata bulan Mei yang relatif sangat tinggi bahkan merupakan harga rata-rata bulanan tertinggi dalam 10 tahun terakhir, yaitu USD 1.241/ton cif Rotterdam.

Dalam keterangan pers, Kamis (22,7), Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Mukti Sardjono menerangkan “Nilai ekspor sawit tersebut mencapai 18,5 persen dari total nilai ekspor nasional bulan Mei, yang besarnya USD 16,60 miliar dan menghasilkan neraca perdagangan bulanan lebih dari USD 2,37 miliar”.

Di kesempatan yang sama, Mukti juga menyebutkan dukungan dari kenaikan volume ekspor sebesar 12,0% sejak bulan April juga menjadi penyebab kenaikan nilai ekspor. Kenaikan ekspor terbesar dialami oleh minyak kelapa sawit atau CPO sebesar 432 ribu ton (lebih 22,9%) menjadi 2.318 ribu ton. 

Berdasarkan catatan GAPKI, kenaikan ekspor tersebut terjadi untuk tujuan negara Pakistan dengan angka kenaikan 138 ribu ton menjadi 265,5 ribu ton, Afrika naik 103,6 ribu ton menjadi 243,2 ribu ton, serta Timur Tengah naik 75,1 ribu ton menjadi 154,72 ribu ton. 

Namun penurunan ekspor juga terjadi di sejumlah negara, yaitu Mesir, China, dan India. 

Sedangkan konsumsi dalam negeri mengalami kenaikan sebesar 55 ribu ton menjadi 1,656 juta ton (lebih dari 3,5%).

Lebih lanjut, Mukti menyebutkan total produksi sawit bulan Mei sebesar 4.354 ribu ton, yang terdiri dari CPO 3,966 ribu ton, dan PKO 388 ribu ton. Kenaikan produksi tersebut sebenarnya lebih rendah dari kenaikan ekspor dan konsumsi sebesar 353 ribu ton, sehingga stok bulan Mei terbilang turun menjadi 2,884 ribu ton. Rendahnya stok minyak sawit dan beberapa minyak nabati utama lainnya menjadi salah satu penyebab tingginya harga minyak nabati. 

Sumber: Kontan.co.id.