GAPKI Memprioritaskan Program PSR dan Diplomasi Sawit

GAPKI Memprioritaskan Program PSR dan Diplomasi Sawit

Sawit Notif – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memprioritaskan percepatan peremajaan sawit rakyat (PSR). Dalam mengimplementasikannya organisasi perusahaan sawit mengintensifkan kerjasama dengan negara dan petani sawit.

Mengutip Sindonews.com, Sekretaris Jenderal GAPKI, Eddy Martono mengatakan bahwa sesuai dengan amanah Wapres saat pembukaan Munas Gapki pekan lalu, pelaku usaha sawit harus memperkuat kemitraan dengan petani, (8/3).

Menurutnya, keberlanjutan industri sawit bergantung kepada pencapaian program peremajaan sawit rakyat (PSR). Maka itu, Eddy menerangkan bahwa di Papua juga telah dilaksanakan PSR yang ditargetkan 6.000 hektare (ha) pada tahun 2020-2022. Meski begitu, pencapaiannya belum sesuai rencana. Sebab itu, diharapkan setelah pencapaian ditahun ini akan lebih baik lagi.

Akibat tren produktivitas perkebunan sawit yang sedang mengalami penurunan karena banyak faktor. Maka, perhatian terhadap intensifikasi dan PSR adalah kunci untuk pengembangan industri sawit di masa depan.

Eddy menjelaskan bahwa untuk menyukseskan program PSR, diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah dan para pelaku usaha di dalam proses pelaksanaannya. Koordinasi yang baik itu dapat dilakukan dengan menyinergikan kebijakan-kebijakan terkait untuk menciptakan industri sawit yang lebih baik kedepannya.

Eddy juga mengatakan, selain PSR penguatan diplomasi perdagangan minyak sawit juga menjadi kunci dalam menjamin keberlanjutan industri sawit. Dikarenakan, pasar ekspor masih menjadi tumpuan utama dalam penyerapan produksi minyak sawit Indonesia.

Sumber: Sindonews.com