Sawit Notif – Hingga tahun 2045, permintaan minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) diprediksi akan terus meningkat hingga menyentuh angka 60 juta ton. Indonesia sebagai salah satu negara produsen sawit terbesar di dunia terus melakukan usaha peningkatan produktivitas. Pada tahun 2019, produksi CPO Indonesia tumbuh hingga mencapai total produksi 47 juta ton.
Untuk memenuhi kebutuhan sawit dunia di masa depan, industri sawit nasional diduga akan mengalami implikasi pada peningkatan kebutuhan ekspansi lahan perkebunan hingga 6,1 juta hektare (ha). Sebagai langkah pencegahan, diperlukan adanya intensifikasi sawit melalui peningkatan teknologi, pemanfaatan bibit unggul, hingga peremajaan sawit.
Dalam hal ini, perkebunan sawit rakyat dinilai berpotensi untuk dilakukan peningkatan produktivitas. Terlebih, perkebunan sawit rakyat juga memiliki potensi untuk mengikuti aturan sawit berkelanjutan yang sangat penting untuk menepis isu deforestasi dan pencemaran lingkungan akibat perkebunan sawit.
Berdasarkan Data Statistik Perkebunan Kementerian Pertanian, tahun 2020 produktivitas perkebunan sawit rakyat menyentuh angka 3.429 ton/ha. Angka tersebut masih berada di bawah rata-rata produktivitas nasional yaitu 3,89 ton/ha. Jika dibandingkan dengan perkebunan besar negara dan swasta, perbandingan produktivitasnya tentu semakin jauh, yaitu 4,4 ton/ha dan 4,2 ton/ha.
Sumber: Katadata.co.id.