Penerapan ISPO Menambah Wawasan Para Pekebun Sawit Swadaya

Penerapan ISPO Menambah Wawasan Para Pekebun Sawit Swadaya

Sawit Notif – Implementasi ISPO tidak jauh berbeda dengan program Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), bahkan untuk petani sawit anggota Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Pelalawan Siak (APSKS PS), tidak banyak kendala yang ditemukan dalam penerapan ISPO.

Mengutip Infosawit.com,  Ikhsan Gunawan mengatakan praktik budidaya kelapa sawit berkelanjutan skim Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) pengakuan pemerintah terhadap pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dan diterapkan oleh petani kelapa sawit untuk menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) sawit pekebun dapat diterima ditingkat nasional maupun internasiaonal.

Ikhsan juga mengatakan bahwa dia menerima tawaran Musim Mas untuk bermitra dan menerapkan ISPO karena dia melihat manfaat yang akan diterima oleh petani kelapa sawit mandiri dari kegiatan ini.

“Dengan penerapan budidaya sawit yang baik dan benar serta berkelanjutan berdampak pada adanya peningkatan produksi kebun, maka anggota perkumpulan berkomitmen menerapkan praktik kelapa sawit berkelanjutan ISPO,” katanya.

Saat ini, Ikhsan yang tergabung dalam Perkumpulan Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Rokan Hulu per Oktober 2021 mengatakan sejumlah 717 pekebun dengan luas lahan 1327.91 Ha yang tersebar di 4 kecamatan dan 10 desa. Bahwa yang baru tersertifikasi ISPO hanya sebanyak 296 pekebun dengan luasan 430 Ha.

Ikhsan juga mengakui bahwa penerapan praktik sawit berkelanjutan skim ISPO, telah banyak memberikan manfaat bagi para pekebun, misalnya, adanya perubahan pola berkebun anggota perkumpulan dalam menerapkan Good Agricultural Practices (GAP), sehingga meningkatkan produksi TBS sawit kebun anggota perkumpulan.

Sumber: Infosawit.com