Pemerintah Akan Naikan Tarif Bea Keluar Komoditas Sawit

Sawit Notif – Rencananya pemerintah akan menaikkan bea keluar ekspor dari komoditas minyak sawit mentah (CPO) bulan depan. Kenaikan ini seiring dengan kenaikan harga CPO yang belakangan ini juga meningkat.

Mengutip Cnbcindonesia.com, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Musdhalifah Machmud, dalam Konferensi Pers terkait Persiapan G20 Sustainable Vegetable Oil Conference (G20 SVOC) Jumat (28/10) mengatakan bahwa terdapat hubungan linier antara kenaikan harga CPO dan bea keluar yang akan ditetapkan oleh pemerintah.

Musdhalifah juga mengatakan Bea keluar tersebut tergantung harganya, berdasarkan infonya harga naik karena akhir-akhir ini telah membaik, jika harga naik, BK juga naik, karena ini progresif, menurutnya.

Meski demikian, keputusan akan naiknya tarif bea keluar masih menunggu kepulangan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dari kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS). Kemudian, setelah itu akan dilakukan rapat koordinasi dengan Kementerian terkait untuk pengambilan keputusan.

Mengacu data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, penerimaan BK di bulan September tercatat Rp 2,39 triliun. Nilai ini ambles 27% dibandingkan bulan lalu dan anjlok 34,7% dibandingkan bulan September 2021.

Penerimaan Bea Keluar pada September juga akan menjadi yang terendah sejak bulan Mei 2022 atau dalam empat bulan terakhir.

Selain itu, anjloknya penerimaan BK dikarenakan menurunnya sumbangan kelompok CPO dan turunannya. Tercatat, bahwa pada September 2022, penerimaan BK dari kelompok tersebut hanya Rp 1,62 triliun atau anjlok 40,2% dibandingkan Agustus.

Dilihat dari nominal tersebut, penerimaan Bea Keluar dari CPO dan produk turunannya turun Rp 1,09 triliun dalam sebulan.

Sumber: Cnbcindonesia.com