Pembebasan Pungutan Ekspor Dilanjutkan Sampai Harga Refransi CPO $800 AS per MT

Pembebasan Pungutan Ekspor Dilanjutkan Sampai Harga Refransi CPO $800 AS per MT

Sawit Notif – Pemerintah akan terus melanjutkan pembebasan pungutan ekspor minyak sawit mentah (CPO) per 1 November 2022 mulai pukul 00.00 WIB sampai harga refrensi CPO lebih besar atau sama dengan 800 dolar AS per metrik ton (MT). Jika harga naik ke 800 dolar AS per metrik ton, kebijakan ini tidak akan  berlaku.

Mengutip Antaranews.com, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kebijakan ini diterapkan karena harga indeks pasar (HIP) biodiesel yang lebih tinggo daripada HIP minyak solar. Akibatnya belum ada pembayaran insentif biodiesel.

Airlangga juga mengatakan insentif tersebut dipertahankan lantaran sekarang harganya masih di sekitar 713 dolar AS per MT, jadi tarif pungutan ekspor akan nol dolar AS per MT berlaku hingga bulan Desember.

Meski demikian, ia mengatakan jika harga naik 800 dolar AS per metrik ton, kebijakan ini akan tidak berlaku lagi.

Penyesuaian skema tarif pungutan ekspor ini diharapakan bisa memberikan efek keadilan dan kepatuhan terhadap distribusi nilai tambah yang dihasilkan dari  rantai industri kelapa sawit di dalam negeri.

Karena pungutan ekspor tersebut akan dikelola dan disalurkan kembali guna fokus pembangunan industri sawit rakyat.

Selain kebijakan pungutan ekspor, Menurut Airlangga Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) juga perlu dilakukan perbaikan agar selisih harga antara tandan buah segar (TBS) pekebun mitra dan non mitra semakin kecil.

Sumber: Antaranews.com