Pengendalian hama adalah hal yang harus diperhatikan dalam budidaya kelapa sawit. Sebab, hama bisa menjadi penghambat produktivitas besar bagi kelapa sawit. Selain menggunakan bahan kimia, pengendalian hama juga bisa dilakukan dengan menggunakan serangga.
Bagi sebagian besar orang, penggunaan pestisida berbahan kimia adalah cara yang mudah untuk mengatasi serangan hama. Selain, bisa membunuh hama dengan cepat, pestisida berbahan kimia juga mudah ditemui. Pestisida berbahan kimia juga bisa membuat hama lebih mudah mati. Karena itu, banyak orang berpikir pestisida berbahan kimia adalah cara terbaik dan termudah untuk mengatasi serangan hama.
Padahal, mengendalikan hama dengan bahan kimia kini sudah menjadi cara yang kurang efektif karena bisa merusak keseimbangan ekosistem alam. Karena itu, diperlukan cara baru yang mampu menjaga kelestarian alam, salah satunya pemanfaatan serangga untuk kendalikan hama sawit. Serangga untuk kendalikan hama sawit bisa menjadi cara terbaik untuk mengurangi penggunaan bahan kimia. Selain itu, penggunaan serangga juga lebih murah sehingga Anda bisa menekan biaya operasional. Sayangnya, banyak orang yang belum mengetahui efektivitas serangga dalam mengatasi serangan hama tanaman kelapa sawit.
Bahaya Penggunaan Bahan Kimia
Hama pengganggu merupakan salah satu masalah serius yang mengganggu budidaya kelapa sawit. Tidak sedikit petani kelapa sawit yang mengalami kerugian besar akibat serangan hama. Sayangnya, sebagian besar petani saat ini masih bergantung pada pestisida kimia untuk memberantas hama tanaman.
Jika dihitung kembali, biaya pestisida kimia tergolong mahal. Bahkan, pestisida kimia bisa merusak keseimbangan ekosistem dan mengganggu kesehatan manusia. Efek samping penggunaan pestisida yang harus kita waspadai antara lain:
- Hama menjadi resisten.
- Muncul ledakan hama baru.
- Penumpukan residu kimia pada hasil panen.
- Pencemaran lingkungan.
Penggunaan pestisida berbahan kimia juga bisa mengancam kesehatan petani. Pestisida terbuat dari berbagai bahan kimia yang bisa mengganggu fungsi organ tubuh. Jika tubuh sering terpapar pestisida, maka risiko kesehatan pun meningkat. Gejala yang sering dialami akibat paparan pestisida antara lain kulit gatal, mata berair, sakit perut, muntah, pusing, kejang, hingga kematian.
Dalam kasus yang parah, pestisida berbahan kimia juga bisa memicu mutasi sel yang akan mengakibatkan timbulnya kanker. Wanita yang sering terpapar pestisida kimia juga rentan mengalami kemandulan. Pada ibu hamil, paparan pestisida kimia juga bisa menyebabkan bayi lahir cacat. Dari hal tersebut, kita bisa menilai kembali bahwa penggunaan pestisida berbahan kimia sebenarnya lebih banyak efek sampingnya dibandingkan manfaatnya. Karena itu, lebih baik kita beralih pada cara alami untuk mengatasi serangan hama.
Serangga untuk Kendalikan Hama Sawit
Penggunaan pestisida kimia bukanlah cara terbaik untuk mengendalikan hama sawit. Sebab, efek samping yang ditimbulkan jauh lebih besar daripada manfaatnya. Sebagai cara alternatif, kita bisa memanfaatkan serangga untuk mengendalikan hama sawit. Beberapa contoh serangga yang bisa digunakan untuk membasmi hama sawit antara lain:
1. Sycanus dichotomus
Sycanus dichotomus adalah serangga jenis polifag yang memangsa ulat pemakan daun. Bahkan, sejumlah perusahaan sawit telah mengembangkan serangga ini untuk menumpas hama ulat api yang kerap menghantui tanaman sawit. Namun, perkembangbiakan Sycanus ini dilakukan dalam jumlah terbatas agar tidak mengganggu keseimbangan alam.
Seperti yang kita ketahui, ulat api sering memangsa bagian daun tanaman sawit sehingga tanaman tersebut sulit berfotosintesis. Jika dibiarkan, hama tersebut juga bisa mempengaruhi kualitas sawit yang dihasilkan.
Selain membahayakan tanaman sawit, ulat api juga bisa membuat kulit manusia iritasi. Dengan melepas Sycanus, serangga tersebut secara otomatis akan mencari dan memangsa ulat api sehingga produktivitas sawit terjaga. Walaupun, banyak perusahaan mulai memakai predator ini, Plantantion Key Technology tetap menyarankan agar selalu berhati-hati dalam menggunakan predator ini, agar tidak menganggu keseimbangan alam dan malah merugikan pihak perkebunan.
2. Eocanthecona SP atau kepik predator
Sama dengan Sycanus dichotomus, Eocanthecona sp. juga ada digunakan untuk mengatasi hama ulat api yang menyerang bagian daun tanaman sawit. Serangga ini memangsa ulat api dengan cara menghisap cairan ulat api hingga hama tersebut mati.
Eocanthecona SP biasanya dikembangbiakan dengan menyediakan inang berupa Turnera subulata dan Antigonon leptopus. Setelah serangga predator tersebut berkembang biak dan dilepaskan maka seranggga tersebut dapat memangsa ulat api yang menyerang sawit. Walaupun, banyak perusahaan mulai memakai predator ini, Plantantion Key Technology tetap menyarankan agar selalu berhati-hati dalam menggunakan predator ini, agar tidak menganggu keseimbangan alam dan malah merugikan pihak perkebunan.
3. Laba-laba
Selain membantu petani untuk membasmi hama, laba-laba juga bisa kita manfaatkan untuk membasmi penyakit tanaman yang berasal dari tanah. Hewan ini membantu kita menjebak kutu atau ulat yang akan memangsa daun dengan jaringnya. Meski tak bisa membuat jaring, laba-laba jumping dan green lynx merupakan predator ulat pemangsa daun yang juga bisa kita gunakan untuk mencegah hama pada tanaman sawit.
4. Kumbang Lady
Serangga berbentuk oval dengan warna oranye ini juga bisa kita manfaatkan untuk membasmi hama tanaman sawit. Serangga satu ini memakan kutu daun dan serangga bertubuh lunak yang menyerang batang tanaman.
Serangan kutu daun bisa membuat daun menjadi layu dan mengering. Sementara itu, hama yang menyerang batang tanaman bisa membuat batang membusuk. Dengan begitu, ketika melepas kumbang lady hama tersebut akan musnah secara alami.
Optimalisasi Serangga untuk Kendalikan Hama Sawit
Manfaat serangga untuk kendalikan hama sawit memerlukan keterlibatan ahli serangga untuk menghasilkan temuan baru. Riset mengenai penggunaan serangga untuk membasmi hama masih memerlukan pengembangan lebih lanjut agar hasilnya lebih optimal, apalagi riset mengenai serangga pada industri sawit masih sangat sedikit.
Padahal, riset mengenai entomologi dalam budidaya sawit bisa mendukung produktivitas dalam negeri. Oleh karena itu, pengendalian hama sawit secara alami ini memerlukan pengelolaan yang serius agar bisa memberikan hasil yang efektif.
Selain itu, riset global juga menunjukan adanya penurunan serangga polinator di tingkat dunia. Hal ini juga berpengaruh pada penyerbukan dan ketersediaan kelapa sawit. Selain menggunakan serangga, pengendalian hama juga bisa dilakukan melalui pengelolaan lahan pertanian ramah lingkungan. Hal ini berguna untuk mempertahankan keberadaan musuh alami hama pengganggu tanaman sawit.
Jika musuh alami hama bisa berperan optimal, maka populasi hama bisa ditekan dengan maksimal. Hal ini juga turut mendukung keseimbangan ekosistem alam. Keberadaan musuh alami hama sering terganggu oleh penggunaan pestisida berbahan kimia, yang justru memicu resurgensi atau peningkatan populasi hama dalam jumlah yang lebih besar. Oleh karena itu, kita harus mengurangi penggunaan pestisida kimiawi dan mulai menerapkan cara alami untuk membasmi hama.
Penggunaan serangga untuk kendalikan hama sawit juga membantu menjaga kualitas panen. Sebab, bahan kimia yang digunakan bisa masuk ke dalam sawit dan mengubah ikatan molekul di dalamnya. Penggunaan serangga predator asli hama bisa menjadi alternatif cara untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit tanpa harus merusak keseimbangan ekosistem alam. Sudah saatnya kita lebih peduli dengan kondisi alam, salah satunya dengan mengurangi penggunaan bahan kimia yang justru memiliki banyak dampak negatif dibandingkan manfaatnya. Secara ekonomis, penggunaan bahan kimia juga memakan ongkos yang lebih mahal. Karena itu, tak ada salahnya kita mulai beralih dengan menggunakan pestisida alami, salah satunya dengan menggunakan serangga pembasmi.
Bagi perusahaan perkebunan yang ingin berdiskusi lebih lanjut dapat menghubungi ahlinya PKT ( Plantation Key Technology) melalui nomor telepon atau Whatsapp +62 821 2000 6888 atau kunjungi website www.pkt-group.com
One Comment on “Pemanfaatan Serangga untuk Kendalikan Hama Sawit”
Comments are closed.