Sawit Notif – Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat penurunan volume dan nilai ekspor minyak sawit (CPO) selama April 2022. Namun, BPS tidak dapat memastikan apakah penurunan ini berkaitan dengan larangan ekspor yang telah ditetapkan pemerintah pada akhir bulan, dikutip republika.co.id.
Kepala BPS, Margo Yuwono menjelaskan volume ekspor CPO pada bulan lalu mencapai 1,93 juta ton atau turun 10,4 persen dari bulan sebelumnya. Kemudian, nilai ekspor yang mencapai 2,9 miliar dolar AS, mengalami penurunan 2,56 persen.
Margo mengatakan volume dan nilai sama-sama mengalami penurunan, tentu kalau larangan ekspor tidak dicabut akan berdampak pada kinerja ekspor, maka hal ini dapat kita lihat kinerja bulan Mei, (17/5).
Saat pemerintah memberlakukan larangan sementara ekspor yang dimulai 28 April 2022 lalu. Jangka waktu larangan ekspor sementara ini belum diketahui kapan berakhirnya. Sebab, pemerintah akan mencabut bila ketersedian dan harga minyak goreng curah mencapai Rp 14 ribu per liter secara nasional.
Ekonom Institute of Development of Economics and Finance, Rusli Abdullah, mengatakan jika larangan ekspor tak dicabut hingga akhir Mei ini. Maka, potensi nilai ekspor yang dihasilkan setiap bulannya akan hilang.
Sumber: republika.co.id.