Sawit Notif – Harga minyak sawit di Bursa Berjangka Malaysia naik tipis, (18/5), disusul dengan ekspor yang lebih tinggi dari Malaysia dan larangan ekspor lebih lama dari perkiraan di Indonesia. Meski begitu kontrak masih tetap mendekati level terendah lima minggu di sesi sebelumnya, dikutip dari Infosawit.com.
Mengacu pada data kontrak minyak sawit acuan FCPOc3 untuk pengiriman Agustus 2022 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik RM 33 per ton atau naik sekitar 0,54%, menjadi RM 6.149 (US$1.400,05) per ton di awal perdagangan.
Pada periode 1-15 Mei ekspor produk minyak sawit Malaysia naik 23,9% menjadi 613.649 ton dibanding bulan April pada periode yang sama, sesuai laporan surveyor kargo Societe Generale de Surveillance, Selasa (17/5/2022).
Kemudian, produsen utama Indonesia telah menghentikan ekspor minyak sawit mentah dan olahan sejak 28 April dan para investor masih berharap agar kebijakan larangan ini dapat segera dicabut.
Hal ini karena tangki penyimpanan terisi penuh, akan tetapi aturan ini masih terus berlaku hingga harga minyak goreng sawit domestik menurun.
Dilihat dari Analis Teknis Reuters, Wang Tao yang mencatat harga minyak sawit diperkirakan mencapai di RM 5.984 per ton, menjadi terobosan setelah sebelumnya mengarah ke harga RM 5.843 per ton.
Sumber: Infosawit.com.