Sawit Notif – Dari seluruh Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Kutai Timur (Kutim) adalah Kabupaten yang memiliki perkebunan sawit terbesar, namun diketahui tidak ada satupun perusahaan sawit yang membangun pabrik hilirisasi olahan sawit. Hal ini juga disayangkan oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, mengutip Tribunnews.com, Senin (14/3).
Ketidakhadiran pabrik hilirisasi di tengah perkebunan seluas 450.000 ha di Kutim berimbas kepada masyarakat lokal yang tidak bisa merasakan manfaat olahan buah sawit, khususnya minyak goreng yang kini kian langka.
Ironisnya, meskipun Kutim memiliki perkebunan sawit terluas se-provinsi, tidak lantas menghindari masyarakat dari kelangkaan minyak goreng yang sedang melanda daerah lainnya di Indonesia.
Minat investor untuk pengembangan hilirisasi di Kutim saat ini memang belum sesuai dengan harapan. Padahal, Pemkab Kutim telah menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) yang terletak di Kecamatan Kaliorang.
Ardiansyah menjelaskan, kawasan tersebut diproyeksikan sebagai kawasan industri terpadu yang dilengkapi dengan Pelabuhan Internasional, salah satunya untuk industri minyak goreng.
Kendati demikian, Pemkab Kutim mengaku akan selalu membuka pintu bagi para investor yang berminat berinvestasi di bidang hilirisasi industri kelapa sawit, dengan mempermudah perizinan, menjaga kondusifitas daerah, menjaga iklim investasi menjadi lebih baik, serta hal lain yang membuat investor mau menanamkan modal di Kabupaten Kutim.
Sumber: Tribunnews.com