Kinerja Sawit Nasional Membaik di Oktober 2025, Ekspor Tumbuh Dua Digit

minyak-sawit

Sawit Notif – Produksi minyak kelapa sawit nasional menunjukkan tren peningkatan pada Oktober 2025. Produksi Crude Palm Oil (CPO) tercatat mencapai 4,352 juta ton, tumbuh 10,68 persen dibandingkan September yang sebesar 3,932 juta ton. Kenaikan juga terjadi pada produksi Palm Kernel Oil (PKO) yang meningkat dari 366 ribu ton menjadi 405 ribu ton.

Secara kumulatif hingga Oktober 2025, total produksi CPO dan PKO mencapai 48,092 juta ton. Angka ini meningkat sekitar 9,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang tercatat sebesar 43,780 juta ton.

Dilansair dari gapki.id/news, Di sisi konsumsi dalam negeri, penyerapan produk sawit pada Oktober 2025 juga mengalami peningkatan. Total konsumsi naik dari 2,053 juta ton pada September menjadi 2,227 juta ton. Kenaikan paling signifikan terjadi pada sektor biodiesel yang mencapai 1,200 juta ton, atau tumbuh 12,15 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,070 juta ton. Konsumsi untuk kebutuhan pangan turut meningkat menjadi 835 ribu ton, naik 5,30 persen dari 793 ribu ton. Sementara itu, konsumsi sektor oleokimia naik tipis 1,05 persen menjadi 192 ribu ton.

Setelah mengalami penurunan tajam pada September, kinerja ekspor produk sawit kembali menguat pada Oktober 2025. Total ekspor meningkat menjadi 2,796 juta ton, naik 27,09 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya mencapai 2,200 juta ton. Kenaikan terbesar terjadi pada ekspor minyak sawit olahan yang melonjak 29,88 persen menjadi 2,043 juta ton. Ekspor oleokimia juga meningkat 14,22 persen menjadi 506 ribu ton, disusul ekspor CPO yang naik 51,65 persen menjadi 138 ribu ton, serta produk olahan inti sawit yang meningkat 16,13 persen menjadi 108 ribu ton.

Secara tahunan, hingga Oktober 2025 total ekspor produk kelapa sawit Indonesia mencapai 27,691 juta ton. Capaian ini meningkat sekitar 11,49 persen dibandingkan ekspor periode yang sama tahun 2024 sebesar 24,837 juta ton.

Berdasarkan negara tujuan, peningkatan ekspor terbesar tercatat ke China sebesar 203 ribu ton, diikuti Pakistan 131 ribu ton, Afrika 52 ribu ton, Uni Eropa (EU-27) 50 ribu ton, India 38 ribu ton, Bangladesh 32 ribu ton, dan kawasan Timur Tengah 28 ribu ton. Sementara itu, ekspor ke Amerika Serikat dan Malaysia justru mengalami penurunan masing-masing sebesar 3,2 ribu ton dan 0,3 ribu ton.

Dari sisi nilai, ekspor produk sawit pada Oktober 2025 melonjak dari US$2,528 miliar pada September menjadi US$3,292 miliar, atau meningkat 30,22 persen. Secara kumulatif hingga Oktober, nilai ekspor 2025 mencapai US$30,605 miliar, naik signifikan 36,19 persen dibandingkan tahun 2024 yang sebesar US$22,472 miliar. Peningkatan nilai ini tidak hanya didorong oleh volume ekspor yang lebih tinggi, tetapi juga oleh kenaikan harga rata-rata CPO Januari–Oktober 2025 yang mencapai US$1.217 per ton CIF Rotterdam, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$1.038 per ton.

Dengan stok awal Oktober sebesar 2,592 juta ton, ditambah produksi CPO dan PKO sebesar 4,757 juta ton, serta memperhitungkan konsumsi dalam negeri 2,227 juta ton dan ekspor 2,796 juta ton, stok akhir pada Oktober 2025 tercatat turun menjadi 2,333 juta ton.(SD)(AD)(DK)