Ketahui Dampak Terlambat Melakukan Kastrasi Sawit

Kastrasi-sawit

Sawit Notif – Dampak keterlambatan kastrasi membawa pengaruh yang besar bagi pertumbuhan tanaman sawit. Keterlambatan kastrasi bisa membuat tanaman tidak tumbuh secara maksimal. Di umur 9 bulan, tanaman sawit umumnya mulai mengeluarkan bunga.

Selanjutnya, bunga akan membentuk buah secara sempurna di umur 24 bulan. Di tahap ini, buah yang tumbuh belum masuk kategori ekonomis untuk masuk tahap pengolahan sawit dan perlu dikastrasi. Lantas, apa dampak keterlambatan kastrasi?

Apa Itu Kastrasi Sawit?

Kastrasi sawit adalah proses pembuangan seluruh produk reproduksi dari tanaman sawit, baik berupa bunga jantan maupun bunga betina. Penghilangan produk reproduksi ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman sawit.

Pemangkasan bunga jantan dan betina yang muncul pada tanaman muda memiliki alasan jelas. Di fase tersebut, tanaman kelapa sawit masih berada di tahap pembentukan struktur vegetatif.

Untuk itu nutrisi pada tanaman lebih difokuskan untuk membentuk struktur vegetatif yang kuat bukan menghasilkan buah. Oleh karena itu, cara kastrasi kelapa sawit juga memerlukan kehati-hatian karena kondisi tanaman yang masih muda.

Dampak yang Akan Terjadi Jika Terlambat Melakukan Kastrasi

Proses kastrasi pada tanaman sawit memberikan sejumlah manfaat yang baik bagi tanaman. Kastrasi menjadi salah satu upaya perawatan sawit yang baik untuk kesehatan tanaman kelapa sawit.

Bagaimana dampak keterlambatan kastrasi? Berikut penjelasan lengkap mengenai dampak dari terlambat melakukan kastrasi sawit. Dengan melakukan kastrasi, keberlanjutan perkebunan sawit bisa terjaga.

1. Penurunan Pertumbuhan Vegetatif

Contoh dampak keterlambatan kastrasi yang pertama adalah penurunan pertumbuhan vegetatif. Keterlambatan kastrasi menyebabkan energi tanaman justru terbuang untuk perkembangan bunga dan buah yang belum optimal.

Energi yang teralihkan menghambat pertumbuhan akar, batang, dan daun tanaman. Padahal, tanaman kelapa sawit memerlukan energi yang cukup untuk memprioritaskan pertumbuhan akar, batang, dan daun di masa-masa awal.

Seharusnya, energi awal yang ada pada pohon lebih difokuskan untuk mengembangkan pertumbuhan vegetatif. Hal ini tidak terjadi secara optimal karena kemunculan bunga jantan dan bunga betina yang belum optimal.

2. Menurunnya Produktivitas Tanaman untuk Jangka Panjang

Mengapa kastrasi penting dalam produksi bibit unggul kelapa sawit? Lambatnya proses kastrasi mengakibatkan penurunan produktivitas tanaman untuk jangka panjang. Tanaman akan menghasilkan buah sawit kecil dan berkualitas rendah.

Di masa produksi, tanaman sawit tidak mampu menghasilkan buah dengan bobot yang optimal. Dengan begitu, produktivitas tanaman juga ikut menurun. Bukan hanya mengancam jangka pendek, masalah ini juga berdampak untuk jangka panjang.

Tanaman tidak mampu menghasilkan tandan buah yang berkualitas karena kehabisan energi dan nutrisi. Di masa panen, tanaman sawit tidak bisa menopang produksi buah dalam jumlah besar.

3. Buruknya Kualitas Buah Sawit

Kesalahan kastrasi yang terlambat membuat kualitas buah sawit menjadi buruk. Buah yang tumbuh pada tanaman mudah umumnya tidak bisa berkembang dengan baik. Rendaman minyak buah tergolong rendah dan tidak sesuai dengan standar.

Buah sawit yang tidak optimal cenderung memiliki kandungan air yang tinggi. Kadar asam lemak bebas pada buah juga cepat meningkat. Hal ini berpengaruh pada kualitas buah di masa produksi selanjutnya bila terus dibiarkan.

Oleh sebab itu, penting melakukan kastrasi sawit dengan tepat waktu. Ketepatan waktu kastrasi ikut mempengaruhi pertumbuhan tanaman sawit yang sehat dan kuat. Dengan begitu, tumbuhan dapat menghasilkan buah yang berkualitas tinggi.

4. Meningkatnya Serangan Hama dan Penyakit

Selain mengandalkan pemberian pupuk kelapa sawit, pertumbuhan tanaman yang baik juga dipengaruhi oleh ketepatan proses kastrasi. Bunga dan buah muda yang tidak dikastrasi lebih mudah menarik perhatian hama. Misalnya saja kumbang dan ulat.

Terlambatnya proses kastrasi pada tanaman sawit tidak hanya berdampak pada pertumbuhan dan produktivitas saja. Namun, juga meningkatkan risiko serangan hama dan penyakit yang mengancam tanaman kelapa sawit.

Bunga dan buah muda yang belum tumbuh maksimal sering kali mengalami masalah perkembangan dan akhirnya membusuk. Kondisi inilah yang membuat hama dan penyakit lebih mudah muncul.

FAQ

Masih tertarik mempelajari kastrasi? Di bawah ini terdapat pertanyaan dan jawaban yang sering kali muncul mengenai proses kastrasi kelapa sawit. Simak penjelasannya agar tidak salah memaknai proses kastrasi kelapa sawit.

Apa Tujuan Melakukan Kastrasi?

Secara sederhana, proses kastrasi bertujuan untuk mengalihkan nutrisi produksi buah yang belum optimal ke pertumbuhan vegetatif tanaman. Dengan begitu, tanaman kelapa sawit akan memiliki struktur tanaman yang lebih kokoh.

Berapa Kali Harus Kastrasi Sawit?

Umumnya, proses kastrasi berlangsung selama 2 hingga 3 kali sebelum tanaman kelapa sawit mencapai usia 3 tahun. Jika terlambat, tanaman kelapa sawit akan merasakan dampak keterlambatan kastrasi kelapa sawit.

Kapan Mulai Kastrasi Sawit?

Proses kastrasi sebaiknya dilakukan saat 25% tanaman kelapa sawit sudah mulai berbunga. Saat itu tanaman biasanya menginjak usia 14 bulan. Dengan begitu, pengaruh dampak keterlambatan kastrasi bisa terminimalisir dengan baik. (AD)(NR)