Sawit Notif – Dampak buruk pestisida kimia tidak hanya mengancam tumbuhan kelapa sawit saja. Lingkungan dan manusia juga bisa terkena dampaknya jika penggunaanya tidak tepat dan sembarangan. Terdapat berbagai macam jenis pestisida sawit yang beredar di masyarakat.
Tanpa adanya penggunaan yang bijak, dampak negatif dari pestisida kimia bisa menyebar dengan luas. Pada dasarnya terdapat 3 jenis pestisida, mulai dari insektisida, fungisida, dan herbisida.
Apa Itu Pestisida Kelapa Sawit?
Pestisida sawit adalah senyawa kimia yang berfungsi untuk mengendalikan gulma, penyakit, hingga hama pengganggu kelapa sawit di perkebunan. Tanaman kelapa sawit rentan terkena berbagai jenis serangan, misalnya saja serangan ganoderma sawit yang menyerang batang.
Latar belakang inilah yang membuat banyak petani sawit mengandalkan keberadaan pestisida untuk melindungi tanaman sawit. Perlu mendapat perhatian, penggunaan pestisida yang berlebihan justru menimbulkan dampak berbahaya.
Paparan pestisida tidak hanya berdampak buruk bagi tumbuhan. Namun, juga mengancam lingkungan dan manusia. Kandungan pestisida bisa ditemukan pula pada beberapa produk rumah tangga, seperti pembasmi nyamuk dan kecoa.
Dampak Buruk Pestisida Kimia pada Tumbuhan, Lingkungan, dan Manusia
Bahaya penggunaan pestisida menjadi ancaman yang menakutkan bagi banyak orang. Risiko penggunaan pestisida menjadi semakin besar jika digunakan secara terus-menerus. Lantas, apa dampak buruk pestisida kimia?
Inilah beberapa dampak buruk dari pestisida kimia yang mengancam tumbuhan, lingkungan, dan manusia. Petani sawit perlu mempertimbangkan hal-hal berikut sebelum memilih menggunakan pestisida jenis kimia.
1. Menurunnya Kesuburan Tanah
Salah satu dampak buruk pestisida kimia yakni menurunkan kesuburan tanah. Pestisida yang disemprotkan ke tanaman bisa meresap ke bagian dalam tanah. Peristiwa inilah yang berpotensi membunuh mikroorganisme baik di dalam tanah.
Sejatinya, keberadaan mikroorganisme di dalam tanah turut berperan aktif menjaga keseimbangan nutrisi dan membantu proses dekomposisi bahan-bahan organik. Jika populasinya berkurang karena terkena pestisida kimia maka kesuburan tanah ikut menurun.
2. Pencemaran Air, Udara dan Lingkungan
A. Pencemaran Air
Dampak pestisida bagi lingkungan nyatanya dapat menimbulkan bahaya yang besar. Senyawa yang terkandung di dalam pestisida kimia bisa dengan mudah terbawa oleh air hujan sehingga menyebar ke sumber air.
Kandungan bahan kimia dalam pestisida mampu membahayakan kehidupan organisme yang hidup di dalam sumber air. Dalam kondisi tertentu, hal ini ikut mempengaruhi rantai makanan dan membahayakan makhluk hidup lainnya.
B. Pencemaran Udara
Penyemprotan pestisida pada tanaman sawit dapat dengan mudah terbawa oleh angin dan mencemari udara. Partikel kimia berbahaya yang terhirup oleh makhluk hidup tentu mendatangkan masalah yang serius.
Peristiwa tersebut menunjukkan salah satu dampak buruk pestisida kimia terhadap lingkungan. Dalam jumlah besar, bahan kimia yang terkandung dalam pestisida ikut mengancam kerusakan ozon.
C. Ekosistem Lingkungan Terganggu
Pemberantasan hama menggunakan pestisida memang ampuh menghilangkan salah satu jenis hama dengan cepat. Namun, potensi perkembangan hama lainnya bisa ikut meningkat karena kehilangan musuh alaminya.
Ketidakseimbangan inilah yang mengakibatkan ledakan populasi hama lainnya. Kondisi ini relatif lebih sulit untuk dikendalikan oleh petani sawit. Untuk itu, penggunaan pestisida kimia wajib mendapat pertimbangan yang matang.
3. Gangguan Pertumbuhan
Efek pestisida pada tanaman dalam jumlah yang berlebihan ternyata bisa menghambat pertumbuhan tanaman itu sendiri. Meski pemberian pestisida bertujuan untuk melindungi tanaman, penggunaannya harus menggunakan dosis yang tepat.
Beberapa zat yang terkandung dalam pestisida sawit maupun tanaman lainnya bisa mengganggu proses fotosintesis tanaman. Jika hal ini terjadi, penyerapan nutrisi yang berasal dari akar tanaman menjadi terhambat dan tidak maksimal.
4. Resistensi pada Hama
Dampak penggunaan pestisida kimia secara berlebihan juga menimbulkan resistensi pada hama. Akibatnya, penggunaan pestisida menjadi tidak efektif kembali. Hama yang terus terpapar pestisida bisa mengembangkan kekebalan terhadap zat kimia tertentu.
Petani sawit perlu meningkatkan dosis penggunaan pestisida maupun menggunakan jenis pestisida yang lebih kuat. Dampaknya, biaya perawatan pohon kelapa sawit ikut meningkat drastis dan mencemari lingkungan sekitar kebun sawit.
5. Risiko Keracunan pada Manusia
Tidak hanya menyerang tanaman dan lingkungan, dampak buruk pestisida kimia secara berlebihan juga mengancam manusia. Terlebih petani sawit yang terus-menerus melakukan kontak langsung dengan pestisida kimia.
Petani sawit yang terpapar pestisida kimia secara terus-menerus berpotensi mengalami keracunan. Baik gangguan pernapasan, mual. hingga iritasi kulit. Dampak jangka panjang bagi kesehatan berpotensi menimbulkan gangguan saraf hingga kanker.
6. Populasi Serangga Ikut Menurun
Cara kerja pestisida kimia yakni mematikan seluruh mikroorganisme yang mengganggu tanaman sawit, baik hama yang bermanfaat maupun hama parasit. Padahal, proses pertumbuhan tanaman juga membutuhkan bantuan adanya hama yang bermanfaat.
Misalnya saja keberadaan kupu-kupu dan lebah yang berperan dalam proses penyerbukan bunga. Dampak penggunaan pestisida kimia bisa mengakibatkan penurunan jumlah serangga dan mengganggu proses penyerbukan tanaman.
Komitmen PKT untuk Mengurangi Dampak Pencemaran Pestisida Kimia
Langkah konkret yang sudah dilakukan oleh PKT yakni mengurangi dampak buruk pestisida kimia bagi lingkungan. Penerapan langkah tersebut bertujuan untuk mengurangi bahaya pestisida kimia yang mengancam tanaman, lingkungan, dan manusia.
PKT berkomitmen mengembangkan produk yang memenuhi enak prinsip ketepatan. Meliputi ketepatan sasaran, mutu, jenis, waktu penggunaan, dosis, dan cara penggunaan. Artinya, produk dari PKT sudah melalui pengujian yang matang.
Peran Produk CHIPS sebagai Pestisida Kelapa Sawit Organik
Penggunaan pestisida kimia yang berbahaya mendorong pengembangan pengendali hayati CHIPS dengan lebih aman. CHIPS dari PKT menggunakan formulasi yang lebih aman bagi lingkungan dan tanaman.
Formulasi CHIPS telah sesuai dengan standar dan kebijakan dari lembaga berwenang. Oleh karena itu, penggunaan produk ini memiliki keunggulan tersendiri. Petani sawit bisa memanfaatkan produk pestisida CHIPS tanpa perlu mengkhawatirkan risikonya.
Petani sawit yang menggunakan CHIPS dapat merasakan banyak dampak positif. Terutama yang berkaitan dengan masalah pencemaran lingkungan. Takaran penggunaan CHIP juga harus sesuai dengan rekomendasi dari PKT.
Penutup
Dampak buruk pestisida kimia sejatinya muncul karena penggunaannya yang kurang tepat dan melebihi batas wajar. Petani sawit yang ingin meminimalisir kemunculan hama perlu mempertimbangkan terlebih dahulu dampak negatif pemakaian pestisida kimia.
Bagi perusahaan yang memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai seputar perkebunan kelapa sawit, dapat mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp 0821-2000-6888.
FAQ
Apa Efek Berbahaya dari Penggunaan Pestisida Kimia?
Bagi tanaman, penggunaan pestisida secara berlebihan berpotensi menghambat pertumbuhannya. Sementara bagi lingkungan, pemakaian pestisida bisa mencemari air dan udara.
Apa Dampak Positif dan Negatif dari Pestisida?
Penggunaan pestisida kimia memiliki dampak negatif dan positif. Pengaruh positifnya yakni terbebasnya tanaman dari serangan hama pengganggu. Sementara dampak buruk pestisida kimia yang berlebihan bisa mengganggu keseimbangan lingkungan.
Zat Berbahaya Apa yang Terkandung dalam Pestisida?
Umumnya, pestisida yang digunakan dalam pertanian mengandung beberapa senyawa berbahaya. Meliputi organofosfat, karbamat, glifosat, paraquat, hingga fipronil. Zat-zat berbahaya ini memicu dampak buruk bagi tanaman, lingkungan, dan manusia. (AD)(DK)(NR)