Harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) masih bergerak di level tertingginya sejak 13 Februari. Banyak sentimen yang mempengaruhi pergerakan harga CPO.
Pada Senin (21/10/2019) pukul 10:28 WIB, harga CPO di bursa derivatif Malaysia tercatat RM 2.287/metrik ton. Nyaris tidak berubah dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Namun sejak awal Oktober, harga CPO sudah naik 5,54%.
Penguatan harga CPO salah satunya dipicu oleh melemahnya ringgit terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu, naiknya harga CPO juga dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas substitusinya yaitu minyak kedelai. Pada perdagangan Jumat pekan lalu naik 0,1%.
Namun harga berpotensi terkoreksi karena adanya kemungkinan konflik India-Malaysia berlanjut dipicu pernyataan Malaysia yang menyinggung sikap India pada pertemuan Majelis Umum PBB. Beberapa trader telah membeli produk minyak sawit dari Indonesia merespon ketidakpastian akan hal ini.
Pada periode 1-20 Oktober, ekspor Malaysia turun 1,9% dibandingkan dengan periode yang sama bulan lalu. Pada Oktober, ekspor produk minyak sawit Malaysia mencapai 900.955 ton turun dari bulan sebelumnya sebesar 917.945 ton.
Sementara itu, mengutip Reuters, ekspor produk minyak sawit Indonesia naik pada Agustus menjadi 2,9 juta ton dari 2,7 juta ton bulan Juli. Kenaikan ekspor Indonesia didukung oleh permintaan dari China. Pada periode yang sama produksi minyak sawit Indonesia turun 4,3 juta ton pada Agustus dibandingkan pada Juli yang mencapai 4,4 juta ton.
sumber: cnbcindonesia.com
