Ulat Kantong merupakan salah satu kelompok ulat pemakan daun kelapa sawit yang merugikan pada perkebunan kelapa sawit. Secara umum ulat kantong merupakan serangga hama kelapa sawit yang merusak perkebunan sawit dan biasanya di setiap pelepah sawit terdapat 5 – 10 ulat kantong.
Ulat kantong merusak tanaman kelapa sawit dengan memakan daun tanaman untuk pertumbuhan tubuhnya dan pembentukan kantongnya. Larva ulat kantong lebih suka memakan daun bagian atas dan daun bagian bawah untuk menggantung dan membentuk kantong. Kerusakan pada tanaman kelapa sawit akan terlihat secara jelas ketika sudah terjadi kerusakan sebesar 50%. Kerusakan pada tingkat terburuk akan mempengaruhi hasil produksi tanaman.
Jenis – jenis ulat kantung
1. Clania tertia
Hama ulat kantung ini paling rakus sehingga gejala yang ditimbulkan terkadang sampai melidi meskipun pada awalnya seperti daun terbakar. Jumlah telur yang dihasilkan betina Clania sp. mencapai 1000-2000 butir. Ngengat jantan Clania memiliki sayap berwarna cokelat kehitaman dan dapat hidup sampai 2 – 3 hari. Tingkat populasi kritis 3-5 ekor/pelepah.
2. Mahasena corbetti
Hama ini menyerang daun pada semua tingkat umur tanaman. Larva hidup di dalam kantong yang terbuat dari potongan dedaunan diikat dengan benang-benang dari air liurnya. Larva muda berada di permukaan atas daun, selanjutnya merambat ke permukaan bawah daun. Serangan biasanya pada daun-daun bagian atas. Telur diletakkan dalam kantong, jumlahnya berkisar 2000-3000 butir. Siklus hidup lengkap 120 hari dimana stadium larva berlangsung 80 hari. Tingkat populasi kritis 4-5 ekor/pelepah.
3. Metisa plana
Jenis ini merupakan salah satu pemakan daun yang paling merugikan di Sumatera dan Malaysia. Kantong-kantong terkait menggantung pada permukaan bawah daun. Ngengat jantan memiliki sayap dengan rentang sayap 17-20 mm, antenanya panjang dan berbulu pada ujungnya. Sayapnya cokelat kehitaman. Ngengat betina berbentuk seperti ulat. Siklus hidup lengkap berlangsung 100 hari, dengan stadium larva selama 50 hari. Tingkat populasi kritis 20-30 ekor/pelepah.
4. Pteroma pendula
Jenis ini mirip dengan M. plana, bersifat polifag (menyerang berbagai jenis tanaman). Selain pada kelapa sawit, kerap juga menyerang daun sagu, kakao, kopi, Acacia, Albizia dan teh. Kadang kala menyerang bersama dengan M. plana. Kantongnya langsung menempel pada daun. Siklus hidupnya lebih pendek daripada siklus M. plana. Hanya ngengat jantan yang bersayap, dengan rentang sayap 11 mm. Ngengat betina tetap tinggal di dalam kantong. Kokon tergantung oleh benang halus sepanjang 10 mm.
Memiliki masalah yang sama?
Bingung mau berbuat apa untuk keselamatan kebun Anda?
Baca juga : Cara pengendalian ulat kantong yang menyerang kelapa sawit
Kunjungi website www.pkt-group.com jika memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai cara mengendalikan serangan ulat api dan hama penyakit lainnya, atau menghubungi whatsapp 0821-2000-6888.